TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Tepuk tangan terdengar samar saat Puan Maharani membacakan nama Eri Cahyadi dan Armuji sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Walikota Surabaya yang diusung PDI Perjuangan, Rabu (2/9/2020).
Gambar Puan terlihat dalam layar raksasa di DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
"Untuk Surabaya, diberikan kepada Eri Cahyadi dan Armuji sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya periode 2020-2025," ujar Puan yang menjabat Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI Perjuangan ini melalui sambungan virtual.
• Rekomendasi PDI Perjuangan di Pilkada Sidoarjo 2020 Telah Turun, DPC PDIP Sidoarjo Siap Tancap Gas
• 6 Syarat Dapatkan Bantuan BLT Rp 600 Ribu, Gaji di Bawah Rp 5 Juta hingga Aktif BPJS Ketenagakerjaan
• Ponorogo 15 Kasus Baru Covid-19, Pasien Punya Riwayat Perjalanan dari Surabaya dan DKI Jakarta
Sayang, "Gong" yang ditabuh DPP tersebut seakan terdengar sumbang bagi sebagian elemen internal partai berlambang kepala banteng ini, khususnya yang ada di Surabaya. Tepuk tangan hanya datang dari segelintir wartawan yang memenuhi kantor pertemuan.
Para pengurus mematung, tepuk tangan terdengar dari satu-dua orang di antaranya, Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat. Sejumlah pasang mata melempar pandang ke Whisnu Sakti Buana yang berdiri di baris terdepan.
Whisnu yang merupakan Wakil Wali Kota Surabaya ini berdiri di samping Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi.
Sebelumnya, Whisnu yang juga merupakan mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini dijagokan sebagai calon yang akan diusung PDI Perjuangan.
Pekik Merdeka yang diteriakkan Puan pun tak dijawab kompak. "Ayo semangat!", teriak Puan kembali membakar semangat kadernya yang baru dijawab tepuk tangan.
Selain Whisnu, Puti Guntur Soekarno berada di atas podium. Sebelumnya, kehadiran Whisnu bersama Puti sempat disimpulkan bahwa rekomendasi akan diberikan kepada keduanya.
• Viral Tiktok dan Instagram, Berikut Lirik Lagu Dominique - The Singing Nun Lengkap Cara Pengucapan
• Jasad Rusak, Identitas Jenazah Pria yang Ditemukan Mengapung di Pantai Coro Tulungagung Terungkap
• Tiba-tiba Ngaku Jadi Anak Indigo, Barbie Kumalasari Terawang Hubungan Lesty Kejora dan Rizky Billar
Whisnu sebagai Kandidat Wali Kota dan Puti menjadi pasangannya. Namun, sejak awal pertemuan keduanya berada di bangku berjauhan.
Whisnu duduk di barisan Pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim dan Puti di atas podium bersebelahan dengan jajaran DPP. Kursi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dibiarkan kosong, berbeda dengan daerah lain.
Di hari yang sama, Puan mengumumkan tiga pasangan yang akan di Jawa Timur. Yakni, Karna-Khoironi Amanah untuk Pilkada Situbondo, Abdussalam-Ifan Ariadna untuk Pilkada Jember, dan Kelana Aprilianto dan Dwi Astuti di Pilkada Sidoarjo yang turut hadir dalam pertemuan ini.
Apabila di dalam hening, beda halnya dengan halaman kantor DPD PDIP Jatim. Sejak pagi, para pendukung Whisnu Sakti telah menanti.
Tak mengherankan, mendengar pengumuman rekomendasi, sebagian pendukung fanatik Whisnu Sakti Buana nampak menangis. Mereka yang sejak awal memadati kantor DPD PDI Perjuangan Jatim itu bahkan ada yang pingsan.
"Bu Mega bicara kader, opo Eri teko kader?" ujar salah seorang simpatisan.
Mereka yang mengenakan atribut bertulis WS itu mayoritas dari kaum emak-emak. Ada sekitar puluhan orang yang hadir. Mereka nampak menangis setelah rekom itu dibacakan.
"Kami tidak kecewa. Kami marah!" ujar seorang emak dengan nada meninggi.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pun seakan membaca keresahan para kadernya. Ia kembali mengingatkan, bahwa partai memberikan hak Prerogatif kepadanya untuk menentukan nama yang diusung.
Semua kader diinstruksikan untuk mengawal rekomendasi partai. Khususnya, para kader di Surabaya.
Khusus untuk Whisnu, Megawati bahkan memberikan sambutan khusus.
"Mas Whisnu ada di sini? Aku terimakasih banget lho sama Whisnu," sapa Megawati melalui daring.
Megawati menegaskan bahwa Whisnu yang juga mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya tetap merupakan kader partai berlambang kepala banteng ini.
"Jangan ada yang bilang, oh Ibu Mega membuang namanya Whisnu, Tidak!," katanya.
"Nah, ini saya berhadapan sama kamu. Tidak akan saya buang! Taat yang namanya sebagai kader PDI-P," kata Megawati melanjutkan.
Sembari mengepalkan tangan ke atas, Whisnu memberikan jawaban dengan memukul dadanya. "Siap!," kata Whisnu.
Menjelang Maghrib, Whisnu keluar gedung. Wakil Ketua Bidang Organisasi PDI Perjuangan Jatim ini baru saja selesai rapat dengan jajaran DPD PDI Perjuangan Jatim.
Ia sudah dinanti awak media yang menanti komentarnya. Juga para pendukungnya yang setia sejak pagi. "Apa pun, sebagai kader partai harus tegak lurus dengan arahan Ketua Umum. Kita harus memenangkan PDI Perjuangan di Surabaya,"kata Whisnu.
Untuk meredam gejolak dari pendukungnya yang mungkin saja kecewa dengan keputusan partai, Whisnu akan menemui mereka
. "Kami akan kumpul lah. In sha Allah, kalau kader PDI Perjuangan harus tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum," pungkasnya.
• Himpunan Lora Madura Gelar Audiensi dengan Kapolres Pamekasan, Sampaikan Tiga Permintaan Ini
• Ramalan Zodiak Cinta Kamis 3 September 2020, Taurus Dapat Kejutan, Scorpio Bertemu Kekasih Impian
• Resmi Usung Eri Cahyadi-Armudji di Pilkada Surabaya 2020, PDIP Buka Pintu Koalisi dengan Parpol Lain
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto, menyebut partainya memberikan tugas khusus untuk WS. "Kau (Whisnu) nanti ada tugas khusus," katanya.
Pihaknya berharap kader untuk menahan diri dan tidak ada kekecewaan berlebihan.
"Soal kader asli, ada Armuji. Prinsipnya, kalau kecewa, setiap keputusan memang bisa saja kecewa. Podo wae aku pingin pacaran sama Luna Maya, tapi dianya mau atau tidak," katanya.
"Akar rumput PDIP selesai, karena ibu Ketum sudah perintahkan selesai. Semua akan tegak lurus," tegasnya.