Sebab orang tuanya mengira, pria yang bersuara di Makam Gatot Koco itu adalah anaknya.
Karena setiap hari sudah biasa, anaknya duduk-duduk di pemakaman tersebut ketika selesai adzan Subuh.
"Bapak saya membiarkan waktu itu karena disangka saya yang duduk-duduk di makam, dan bapak saya yang mau menghampiri kakinya sakit, jadi dibiarkan saja," ceritanya.
Sahbi memastikan tidak menyentuh sama sekali kotak amal yang ia temukan tersebut.
Hanya saja, ia memindahkan pakai dua kayu ke tempat yang lebih bersih.
"Penemuan kotak amal itu sudah dilaporkan ke Babinsa Kolpajung oleh Bapak saya, dan sudah difoto untuk dilakukan penelusuran lebih lanjut," ungkapnya.
Tak hanya itu, kata Sahbi, dirinya sering menemukan kotak amal kosong yang dibuang di Pemakaman Gatot Koco.
Penemuan kotak amal hari ini, merupakan ketiga kalinya.
"Sekitar dua tahun yang lalu, kotak amal milik Masjid An-Nur yang dicuri maling juga dibuang di sini (Pemakan Gatot Koco)," bebernya.
"Terus yang di Masjid Jelbuden, sekitar dua tahun yang lalu, juga dibuang di pemakaman sini," tambahnya.
Lebih lanjut Sahbi berharap kepada pihak Kepolisian agar segera menangkap pelaku pencuri kota amal masjid tersebut.
Menurutnya, pencurian kotak amal merupakan pekerjaan yang sangat biadab dan harus ditangkap.
"Ya supaya tidak terjadi lagi hal yang sama. Karena adanya pencurian seperti ini pasti meresahkan warga," tutupnya.