Reporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Insiden berdarah jelang buka puasa terjadi antara kakak dan adik asal Dusun Oro Timur, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, Kamis (16/4/2021).
Insiden berdarah jelang buka puasa ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
Sang adik, J (18) nekat menebas kakak kandungnya, Mashudi (33) menggunakan celurit hingga meninggal dunia.
Aksi brutal pelaku dilatarbelakangi sakit hati karena masalah sepele.
Baca juga: Tokoh Masyarakat Madura Dibacok hingga Terkapar, Sempat Ditabrak Pakai Mobil Sebelum Dianiaya
Baca juga: Lagi Bersihkan Sekitar Sungai, Warga Kediri Malah Tak Sengaja Temukan Benda Langka Zaman Purbakala
Baca juga: ASN di Kota Blitar Dilarang Pergi ke Luar Kota pada 6 - 17 Mei 2021, Pengajuan Cuti Juga Ditolak
J mengungkapkan, kejadian bermula saat ia dan ibunya sedang bercanda di rumah menjelang buka puasa.
Tak disangka, saking bercandanya, J tak sengaja mengetuk pintu kamar kakaknya.
Korban tiba-tiba langsung keluar dari kamarnya dan menyambangi J sembari menegur.
Tak disangka, petang itu, Mashudi tak hanya menegur J saja.
Ia juga menonjok mata tersangka tepat di bagian sebelah kanan tanpa alasan apapun.
"Waktu itu, kakak saya langsung bangun dan menuju ke arah saya sembari bilang 'mau ngapain kamu ini'," kata Mashudi saat diwawancarai TribunMadura.com di area Kantor Satreskrim Polres Pamekasan, Jumat (16/4/2021) siang.
"Lalu langsung menonjok mata saya sebelah kanan," tambah dia.
"Jadi saya sakit hati. Lalu saya membalasnya dengan cara dibacok pakai celurit," sambungnya.
Baca juga: Meresahkan Warga Jelang Sahur, Aksi Balap Liar di Mojokerto Dibubarkan Polisi, Puluhan Motor Disita
Baca juga: Syarat Penukaran Uang Baru di BI Malang, Batas Penukaran Rp 3,7 Juta, Loket Dibuka 3 - 11 Mei 2021
Menurut pria yang hanya lulusan SMP ini, setelah dirinya ditonjok oleh kakak kandungnya, ia tidak langsung membalas.
Namun, memilih pergi ke rumah tetangganya mengambil kartu keluarga (KK) milik ibunya.