Berita Sampang

Pencuri Celana Dalam di Sampang Resahkan Warga: Bikin Takut Ibu-ibu dan Gadis 

Penulis: Hanggara Pratama
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENCURIAN : Tangkapan layar rekaman CCTV, Detik-detik seorang pria mencuri celana dalam milik warga Desa Rabesen, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura.

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Malam hari yang seharusnya jadi waktu istirahat justru berubah jadi waktu paling menegangkan bagi warga Desa Rabesen, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura.

Pasalnya, Desa tersebut kini tengah dihantui oleh aksi tak senonoh, pencurian pakaian dalam wanita.

Keresahan warga pun memuncak setelah dugaan aksi tak bermoral ini viral di media sosial, khususnya di TikTok.

Rekaman CCTV terduga pelaku turut tersebar di media sosial, pelaku merupakan seorang pria, beraksi pada malam hari.

Dia mengenakan pakaian hitam dan menggunakan topi hitam, masuk ke dalam pekarangan rumah warga.

Sembari melihat situasi sekitar, pelaku menghampiri tumpukan baju milik warga yang terletak di bangunan semacam langgar.

Kemudian pelaku tersebut mulai mengambil celana dalam wanita, dan ia simpan di balik kemeja hitamnya.

Saat dikonfirmasi terhadap salah satu warga setempat, Muslim, membenarkan adanya keresahan yang kini mendera warga setempat, khususnya kaum perempuan.

"Benar, warga Rabesen sedang gelisah. Pencurian pakaian dalam ini bikin takut, apalagi buat ibu-ibu dan gadis-gadis di sini,” ujarnya, Selasa (5/8/2025).

Menurut Muslim, aksi ini biasanya dilakukan saat malam tiba. Warga yang awalnya tidur nyenyak, kini harus bergilir berjaga malam demi mengamankan jemuran mereka.

"Hampir tiap malam kami berjaga. Warga mulai curiga, karena kejadian ini sudah lebih dari sekali,” tambahnya.

Tak sedikit warga yang mulai mengambil inisiatif sendiri, mengintai, bahkan siap merekam pelaku jika kembali beraksi.

Ada yang memasang lampu tambahan, ada juga yang menyembunyikan jemuran di dalam rumah. Suasana kampung pun kini lebih siaga dibanding biasanya.

Muslim menyampaikan, Aksi ini memang sempat dianggap sebagai bahan candaan di dunia maya. Namun, bagi warga Desa Rabesen, ini bukan lelucon. Ini ancaman nyata.

"Ini bukan sekadar konten lucu di TikTok. Ini mengganggu rasa aman kami,” tegas Muslim.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkini