"Beberapa waktu kemudian ada kesempatan lagi untuk pinjam Rp 50 juta,” ungkap Adhim,
Pria berusia 33 tahun itu mengaku, awalnya memang sama sekali tidak pernah mempunyai pengalaman soal food and beverage apalagi tentang coffee shop.
Namun hobi ngopi dan cangkruk di warung kopi mendorong Sarjana Arsitektur Institut Teknologi Adhi Tama (ITAT) Surabaya itu untuk mendirikan usaha kafe.
“Setelah menikah, saya berpikir untuk bisa bikin usaha yang sekiranya juga bisa mengisi hobi di warung kopi,” jelas Magister Teknik Sipil Untag 1945 Surabaya itu.
Meski hanya bermodal awal dari pinjaman KUR BRI sebesar Rp 25 juta, namun tekad kuat untuk selalu menelurkan inovasi-inovasi menu makanan dan minuman baru, membuat Kafe Kopi Kelud tidak pernah ditinggalkan pelanggan.
“Seiring berjalannya waktu, kami selalu improvisasi bagaimana keanekaragaman menu selalu berkembang."
"Dengan harapan membuat rasa melekat di hati dan lidah pengunjung. Mereka yang datang bukan hanya generasi muda, tapi banyak juga pasangan orang sepuh,” pungkas bapak dengan dua orang anak itu.
Pemimpin Cabang BRI Bangkalan, Satrio Adrianto mengungkapkan, potret sukses dari Kafe Kopi Kelud memang menjadi salah satu tujuan program KUR sebagai upaya meningkatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Keberadaan BRI untuk selalu dekat dan membantu masyarakat, khususnya UMKM yang menjadi komitmen kami untuk terus dikembangkan."
"Sudah banyak pengusaha UMKM yang mengakses KUR BRI untuk pengembangan usahanya, kini mereka sudah sukses dan tinggal menikmati keuntungannya,” singkat Satrio.