Berita Sumenep

Pengakuan Ayah Korban soal Penemuan Jenazah Bayi di Arjasa Sumenep, Susah Hubungi Istri

Moh Sirri (28), ayah kandung dari S (11), bayi perempuan yang ditemukan meninggal di dalam kamar kos di Kecamatan Arjasa

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
theasianparent.com
ilustrasi artikel penemuan jenazah bayi di Sumenep 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Moh Sirri (28), ayah kandung dari S (11), bayi perempuan yang ditemukan meninggal di dalam kamar kos di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean Sumenep akhirnya angkat bicara.

Dari Malaysia, tempatnya bekerja, Sirri mengungkapkan bahwa komunikasi dengan istrinya, ST Kholila Oktavia (Ila) mulai sulit dilakukan sejak dua bulan terakhir.

"Kalau komunikasi, saya sudah jarang direspons, jarang diangkat dan bahkan kadang direject," kata Sirri pada Senin (8/9/2025).

Sebelum dua bulan terakhir katany, komunikasi dengan istrinya masih lancar. Namun, belakangan ini sang istri hanya menghubungi bila ada kebutuhan.

"Cuma kalau minta kiriman, minta susu, itu saja komunikasinya. Kalau hal lain, telepon saya tak diangkat," tuturnya.

Sirri menuturkan, sudah dua bulan dirinya tidak bisa melihat kedua anaknya melalui video call. Upaya untuk menelepon selalu ditolak. Bahkan setelah penemuan jasad anaknya, pesan maupun panggilan teleponnya tak lagi mendapat balasan.

"Setelah kejadian sempat kontak, sempat berdering. Tapi kemudian nomor sudah tidak terdaftar di WhatsApp," ungkapnya.

Sebelum tragedi ini, Sirri juga mengaku sebenarnya sudah menyiapkan oleh-oleh untuk putri bungsunya berupa baju dan anting. Namun, kabar yang didengarnya membuat hatinya pilu.

"Menyiapkan baju sama anting. Saya pernah dengar katanya antingnya patah dan dijual. Tapi saya diam saja, tak pernah saya persoalkan," ujarnya.

Sirri menyampaikan, dirinya berencana pulang ke Indonesia dalam waktu dekat, setelah mengurus perpanjangan izin kerja di Malaysia.

"Mungkin satu bulan lagi pulang. Permit sambung November, setelah itu baru balik," tuturnya.

Sirri dan ST Kholila telah lima tahun membina rumah tangga. Keduanya pernah sama-sama merantau ke Malaysia. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua anak. Anak pertama bernama Azril (3), lahir di Malaysia.

Saat mengandung anak kedua, yakni S, pasangan ini sempat pulang kampung.

Namun, sebelum anak kedua itu lahir, Sirri kembali merantau ke Malaysia untuk bekerja demi ekonomi keluarganya.

Mengenai perasaannya atas meninggalnya Syifa, Sirri akui tak kuasa menahan duka.

"Kalau soal perasaan, semua orang tua pasti merasakan. Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata," ucapnya dengan suara lirih.

Hingga saat ini, keberadaan ST Kholila Oktavia belum diketahui. Sejak jenazah korban atau anaknya itu ditemukan, ia tak lagi terlihat di Pulau Kangean.

Keluarga berharap misteri ini segera terungkap, termasuk penyebab kematian bayi tersebut yang hingga kini masih menunggu hasil otopsi.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved