APHT Guluk-Guluk Sumenep Belum Beroperasi, PD Sumekar Angkat Bicara

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Keberadaan Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) di Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep ternyata sampai saat ini belum memberi dampak apa-apa bagi masyarakat di Kota Keris.

Meski bangunan dan fasilitas produksi sudah rampung, pabrik yang menelan anggaran miliaran rupiah itu sampai sekarang belum beroperasi.

Direktur PD Sumekar, Hendri Kurniawan mengakui bahwa gedung APHT masih terkendala masalah perizinan.

"Mayoritas izin sudah keluar, tinggal sedikit lagi. Sekarang kami fokus mengurus izin uji merek serta uji tar dan nikotin."

"Kalau itu sudah selesai, insyaAllah bulan ini atau bulan depan bisa segera beroperasi," terang Hendri Kurniawan pada Senin (15/9/2025).

Menurutnya, semua sarana dan prasarana sudah lengkap.

Mulai dari gedung, fasilitas produksi, hingga peralatan linting rokok.

"Untuk fasilitas sudah siap semua, jadi kendalanya hanya tinggal menunggu izin uji laboratorium itu," tuturnya.

Hanya saja tambahnya, kapasitas APHT ini terbatas.

Sehingga untuk tahap awal, PD Sumekar baru bisa menampung 11 perusahaan rokok skala kecil.

"Nanti akan kami tambah secara bertahap, sesuai dengan kemampuan kapasitas bangunan," katanya.

Untuk diketahui, pembangunan APHT ini menelan anggaran cukup besar dari tahun ke tahun.

Pada 2021, proyek ini menghabiskan Rp 9,6 miliar.

Tahun 2022 kembali digelontor Rp 1,8 miliar, pada 2023 sebesar Rp 3,4 miliar, dan tahun 2024 mendapat alokasi Rp 1,8 miliar lebih.

Tak berhenti di situ, pada 2025 proyek ini kembali mendapat tambahan anggaran sebesar Rp 4,5 miliar.

Meski begitu, hingga saat ini APHT yang ada di Guluk-Guluk Sumenep ini belum juga beroperasi.