Berita Terkini Bangkalan

2 Tahun Menganggur, Yasin Bersyukur Kini Jadi OB di Dapur SPPG Bangkalan: Rp115 Ribu Per Hari

Abdullah Yasin (21), warga Dusun Bungsang, Kelurahan Mlajah Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur merasa bersyukur.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
TAK LAGI NGANGGUR - Abdullah Yasin (21), warga Dusun Bungsung, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan menjadi salah seorang warga sekitar yang menjadi prioritas pihak dapur SPPG Bungsang untuk dipekerjakan. Ia mengaku terbantu untuk beranjak dari kubangan pengangguran karena sempat menganggur selama dua tahun setelah lulus dari sekolah menengah atas, Rabu (15/10/2025). 

Poin Penting:

  • Abdullah Yasin (21), lulusan arsitektur yang menganggur dua tahun, kini bekerja sebagai office boy di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bungsang Bangkalan
  • Abdullah Yasin menerima upah harian sebesar Rp 115.000 dengan libur dua kali seminggu, yang membantunya menopang ekonomi keluarga.
  • SPPG Bungsang memproduksi total 3.608 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) per hari untuk sejumlah sekolah dan 228 porsi untuk kategori 3B (ibu menyusui, ibu hamil, dan balita)

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Abdullah Yasin (21), warga Dusun Bungsang, Kelurahan Mlajah Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur merasa bersyukur.

Penantian penuh harap Abdullah Yasin selama dua tahun untuk segera keluar dari kubangan pengangguran akhirnya berbuah manis.

Ab, sapaan akrab Abdullah, tak henti-henti mengucapkan rasa syukur setelah diterima bekerja sebagai office boy di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bungsang, Kelurahan Mlajah.

Desir semilir angin di lingkungan persawahan menerpa langkah semangat Ab menuju tempat kerjanya, SPPG Bungsang yang berdiri tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Lulusan Jurusan Arsitek SMKN 2 Bangkalan pada tahun 2022 itu langsung menuju ruang absensi pengenalan wajah.

Ab ternyata sangat akrab dengan semua rekan kerjanya karena dikenal sebagai sosok humble dan periang.

Saat menuju ruang lokernya, langkah Ab kerap terhenti sejenak untuk sekedar menyapa atau bersenda gurau.

Baca juga: Wabup Sampang Ingatkan SPPG Jaga Kualitas Menu MBG: Jangan Sampai Ada yang Dicabut Izinnya

“Alhamdulilah, saya sudah dua bulan bekerja sebagai cleaning service, sejak dapur SPPG ini berdiri,” ungkap Ab sambil mengenakan pakaian apron berikut penutup kepala dan masker di ruang lokernya.

Setelah mengenakan atribut lengkap pakaian kerjanya, Ab langsung mengambil peralatan kebersihan yang berada di ruangan depan sisi kanan ruang lokernya.

Kotoran debu di seluruh sudut ruangan dapur SPPG Bungsang tak luput dari perhatian Ab.  

Ia sangat merasakan sulitnya mencari pekerjaan setelah lulus sekolah.

Untuk mengisi waktu luang karena menganggur selama dua tahun, Ab kadang-kadang bekerja sebagai tukang las dan sesekali bekerja di bengkel motor.

“Bekerja seadanya, serabutan. Keberadaan dapur SPPG sangat membantu, bagi anak muda bisa menjadi peluang kerja."

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved