MBG Berulat di Bangkalan
2 Ulat Kembali Ditemukan di Menu MBG SMAN 1 Kamal Bangkalan, Kepsek dan Satgas Angkat Bicara
Ditemukannya 2 ulat pada porsi MBG yang disajikan untuk siswa SMAN 1 Kamal pada Senin (27/10/2025), memicu kembali kecemasan wali siswa
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Poin Penting:
- Keresahan publik kembali mengemuka setelah ditemukan dua ulat mati pada satu porsi menu MBG di SMAN 1 Kamal Bangkalan pada Senin (27/10/2025)
- Satgas MBG Pemkab Bangkalan menyatakan pihak dapur penyedia (SPPG) langsung meminta maaf, menarik kembali, dan memberikan ganti rugi satu porsi MBG kepada siswa yang menemukan ulat
- Temuan ini menambah daftar panjang masalah kualitas MBG yang sempat menjadi sorotan publik pada pertengahan September 2025
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Isu penolakan yang muncul akibat buruknya standar mutu menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bangkalan sempat mereda dalam beberapa pekan terakhir.
Namun, ketenangan tersebut kembali terusik setelah ditemukannya dua ekor ulat pada porsi MBG yang disajikan untuk siswa SMAN 1 Kamal pada Senin (27/10/2025), memicu kembali kecemasan dan kekhawatiran yang mendalam di kalangan para wali siswa.
Sebuah foto tentang keberadaan 2 ekor ulat pada menu MBG yang beredar di sejumlah grup WhatsApp dibenarkan Kepala SMAN 1 Kamal, Mohammad Sairi ketika dikonfirmasi Tribun Madura pada Selasa (28/10/2025).
“Betul, itu Senin kemarin, saya mendengar dari cabang dinas tentang ulat pada menu MBG di sekolah kami."
"Ada dua ulat yang sudah mati pada sayur singkong, hanya satu porsi MBG,” ungkap Sairi.
Baca juga: Kapolres Bangkalan Cicipi Langsung Menu MBG, Pastikan Aman Layak Konsumsi
Ia menilai, keberadaan ulat pada sayuran merupakan hal yang wajar sekaligus sebagai pertanda bahwa sayuran itu kondisinya sehat.
Artinya, sayuran tersebut tidak terlalu banyak kandungan pestisida atau zat kimia untuk melindungi tanaman sayur dari hama.
“Wajar kalau di sayur ada ulat karena justru kondisi sayurnya itu sehat, mungkin yang membersihkan sayuran kurang teliti sehingga ulat masih lengket."
"Beda halnya dengan ulat apabila ditemukan pada menu olahan daging,” pungkas eks Kepala SMAN 3 Bangkalan itu. ,
Satgas MBG Pemkab Bangkalan, Dr Bambang Budi Mustika mengungkapkan, pihak dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mendistribusikan menu MBG untuk siswa SMAN 1 Kamal langsung melapor atas temuan dua ekor ulat mati.
“Ditemukan hanya pada satu ompreng. Pihak SPPG langsung meminta maaf, menarik kembali, dan memberikan ganti satu porsi MBG kepada siswa yang bersangkutan,” ungkap Bambang melalui sambungan selulernya.
Pertengahan September 2025 lalu menjadi momen paling mengkhawatirkan berkaitan kualitas menu MBG di Kabupaten Bangkalan.
Rentetan permasalahan mulai dari MBG basi hingga teuan ulat dan belatung terus menggelinding hingga menjadi sorotan publik.
Diawali dengan penarikan ribuan porsi menu MBG di sejumlah titik distribusi karena berbau amis.
Seperti di SMAN 3, SMKN 1, SMKN 2, SDN Mlajah 1, dan SDN Mlajah 2 yang berlokasi di kawasan Kota Bangkalan pada 16 September 2025.
Disusul kemunculan belatung pada menu MBG distribusi SPPG JK Restu Bumi Anyar yang didistribusikan ke SDN Bumi Anyar 1 dan SD Paseseh 1, Kecamatan Tanjung Bumi pada 19 September 2025.
Bahkan hingga ditemukan ulat merayap pada dinding food tray yang direkam warga melalui kamera video ponsel dan disebarluaskan pada 23 September 2025.
Kondisi itu langsung direspon tegas oleh Satgas MGB Pemkab Bangkalan dengan memanggil barisan SPPG.
Mulai dari SPPG JK Restu Bumi Anyar hingga Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten untuk dimintai keterangan dalam Rapat Klarifikasi yang digelar di kantor pemkab setempat pada 23 September 2025.
Hasil rapat menguak sejumlah fakta, keberadaan belatung pada menu MBG distribusi Jumat untuk SDN Bumi Anyar dan SDN Paseseh 1 berasal dari lalat yang hinggap dan bertelur.
Sementara ulat yang muncul pada menu MBG diduga karena proses pencucian sayur yang kurang bersih.
“Setelah rentetan peristiwa beberapa waktu lalu, kami secara inten berkomunikasi melalui grup WhatsApp."
"Insya Allah di Bangkalan semakin membaik penyajian MBG terhadap penerima manfaat, hanya kemarin itu ada dua ulat yang sudah mati,” tegas Bambang.
Berdasarkan proyeksi Badan Gizi Nasional (BGN), total kebutuhan dapur SPPG di Kabupaten Bangkalan mencapai 93 unit.
Dari target tersebut, 24 dapur SPPG telah beroperasi dan sekitar 14 unit lainnya masih berstatus running.
“SPPG yang berstatus running itu sudah ada kepala SPPG nya namun belum beroperasi."
"Semoga ke depan pelayana SPPG di Kabupaten Bangkalan tidak ada kendala lagi,” pungkas Bambang.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.