Berita Viral

Pasien Kritis Tak Bisa Pakai Ambulans karena Sopir Ikut Turnamen Voli, Nyawanya Tak Tertolong

Pasien kritis di Gorontalo meninggal usai gagal mendapat bantuan medis. Sopir ambulans ikut turnamen voli

Editor: Taufiq Rochman
Aflo Images
ILUSTRASI - Sopir Ambulans lomba voli, pasien kritis di Gorontalo meninggal 

Rita menjelaskan, Standar Operasional Prosedur (SOP) peminjaman ambulans tidak ada, yang berlaku adalah SOP rujukan pasien.

Dalam prosedur tersebut, pasien harus terlebih dahulu ditangani di Puskesmas, baru kemudian dilakukan komunikasi dengan rumah sakit tujuan melalui sistem SBAR.

SBAR merupakan singkatan dari Situation (Situasi), Background (Latar Belakang), Assessment (Penilaian), dan Recommendation (Rekomendasi).

Metode SBAR adalah kerangka komunikasi terstruktur yang digunakan oleh tenaga medis untuk menyampaikan informasi pasien secara efektif dan ringkas.

Kendati demikian, Rita menyebut, dalam kondisi darurat, pihaknya tetap bisa mengambil kebijakan untuk meminjamkan ambulans.

Termasuk dengan sopir alternatif, asalkan ada komunikasi yang jelas dengan pihak Puskesmas.

“Kalau ada komunikasi ke saya, pasti kami bantu. Orang sehat saja kami bantu, apalagi orang sakit,” tegasnya.

Rita mengakui, adanya euforia kegiatan olahraga yang membuat sopir ambulans tidak berada di tempat.

Namun, Rita menegaskan, hal itu bukan berarti pelayanan pasien lantas diabaikan.

Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Havid atas kejadian tersebut.

“Tidak benar kalau kami lebih mementingkan pertandingan voli daripada pasien. Saya mohon maaf kepada keluarga atas miskomunikasi ini. Kami pelayan publik, tetap harus siap,” jelasnya.

Rita memastikan, dalam kondisi darurat, pasien tetap menjadi prioritas utama.

“Pasien tetap didahulukan, karena ini menyangkut nyawa,” tukas dia.

Artikel ini telah tayang di Tribun Gorontalo

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved