Berita Jatim
Pemkot Surabaya Mangkir Hadiri HUT Satpol PP se Jatim, Gubernur Khofifah Langsung Beri Teguran Keras
Pemkot Surabaya Mangkir Hadiri HUT Satpol PP se Jatim, Gubernur Khofifah Langsung Beri Teguran Keras.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
Selain itu, Risma juga mengaku Anggota Satpol PP juga dilengkapi satu alat yang bisa digunakan untuk melindungi diri dari jarak jauh.
"Sebetulnya dia sudah pakai pengaman, pakai rompi. Saya kepingin anak-anak kita selamat. Anggota kita kan gak bawa senjata, kita sudah bicara dengan pihak kepolisian itu susah, karena pegang senjata harus ada kesiapan psikologi," tegasnya.
• 31 Tahun di Kubur, Jasad Tokoh NU di Blitar Masih Utuh, Kain Morinya Juga Belum Rusak
Copot Baliho Caleg, Petugas Satpol PP Surabaya Ditampar
Terjadi insiden penamparan oleh seorang pria terhadap petugas Satpol PP wilayah Krembangan Utara Surabaya pada Rabu (13/2/2019).
Diketahui, petugas Satpol PP yang menjadi korban penamparan bernama Rianda Harendino.
Terkait hal itu, Kasatpol PP Surabaya, Irvan Widyanto mengomentari insiden penamparan petugas satpol PP tersebut.
Irvan Widyanto menerangkan kronologi insiden penamparan yang dialami Rianda Harendino anggota Tratibumas Satpol PP Kelurahan Krembangan Utara.
Rabu (13/2/2019) jajaran Satpol PP kelurahan krembangan utara yang dikomandoi Rianda melakukan monitoring wilayah rutinan mulai pukul 09.00 WIB.
Perubahan Sikap Puput Nastiti Devi Versi Tetangga Setelah Dikabarkan Nikah dengan Ahok, Beda Banget?
Ramai Twit 'Presiden Baru' CEO Bukalapak: Beda Respon Jokowi & Gibran-Kaesang hingga Fakta Data Lama
Saat tiba di Jalan Kebalen Wetan, lanjut Irvan, Rianda mendapati sebuah banner Alat Peraga Kampanye (APK) caleg yang posisinya terlepas dari kawat pengait, lalu jatuh ke tengah jalan dan mengganggu akses pengendara yang melintas.
Rianda berinisiatif mengambilnya lalu membawa ke Kantor Kelurahan Krembangan Utara Jalan Kali sosok No 27 Surabaya.
Saat kembali ke kantor kelurahan, ternyata di sana, si pelaku penamparan sudah menunggu Rianda.
Si pelaku penamparan yang mengenakan kaus hijau, mengenakan sarung warna coklat, tanpa alas kaki dalam video viral berdurasi 1 menit 51 detik, diketahui berinisial AD warga Kebalen Wetan Krembangan Utara.
Ia ternyata menjabat sebagai sebagai ketua RT 06 RW 07 Krembangan Utara.
"Ya udah terjadilah insiden itu. Bagaimanapun dia adalah aparat yang menjalankan tugas dan fungsinya," kata Irvan pada TribunJatim.com.
Irvan Widyanto mengaku tak bergeming, pihaknya akan menyelesikan insiden ini secara hukum.
Karena Alasan Spanduk Pria Ini Ditampar Berkali-kali
Sebuah video yang memperlihatkan perseturan yang dua pria berdurasi 1 menit 51 detik mendadak viral, Jumat (15/2/2019).
Dalam video tersebut, tampak seorang pria berkumis dan bertopi hitam yang mengenakan seragam dinas khas Satpol PP, ditampar berkali-kali oleh seorang pria yang mengenakan kaus oblong berwarna hijau, bersarung warna coklat, tanpa mengenakan alas kaki.
Pria berkaus hijau itu sejak awal video dimulai, sudah berada di sebuah halaman depan bangunan yang diketahui adalah bangunan Kantor Kelurahan Krembangan Utara.
Ia berjalan mondar-mandir berkacak pinggang, seraya melecutkan umpatan berkali-kali tanpa jelas kepada siapa umpatan itu ditujukan.
"Delok'en lek wes totok kene tak tempeleng langsung (Lihat saja kalau sudah sampai langsung aku pukul) ," katanya seraya mengarahkan telunjuk tangan kanannya ke arah bawah.
Tak berselang lama, seorang pria berkumis, bertopi hitam, dan mengenakan seragam khas Satpol PP tiba mengendari motor tipe bebek warna hitam.
Pria itu tampaknya baru saja tiba dari suatu lokasi, lalu memarkirkan motornya di bahu jalan tepat di seberang sisi depan bangunan kelurahan.
Belum juga turun dari motornya, pria yang mengenakan kaus berwarna hijau itu langsung menghampirinya.
"Kon lapo nyoplok spanduk (Kamu kenapa melepas spanduk) hah! Lapo dicoplok," nadanya meninggi seraya mengayunkan dua kali tamparan.
Tamparan pertama diarahkan tepat di bagian atas kepala mengenai topi dan tamparan ke dua tepat mengenai pipi kiri pipi pria berseragam satpol PP.
Usai menampar, pria berkaus hijau kembali mengumpat disertai bentakkan yang memaksa si pria berseragam satpol PP untuk masuk ke dalam kantor kelurahan.
"Ayo menjero disek ae (Ayo masuk dulu saja)," jawab pria berseragam Satpol PP mengiyakan paksaan si pria berkaus hijau.
Tak sampai masuk ke dalam ruangan, tepat di depan kantor kelurahan, pria berkaus hijau itu langsung mencengkram kerah baju pria berseragam satpol PP, lalu menariknya.
Pria itu mengajukan pertanyaan yang sama, ia meminta penjelasan tentang spanduk yang disebut-sebut, dicopot secara paksa.
"Alasanmu nyoplok (melepas) lapo hah," bentaknya.
Pria berseragam satpol PP itu tampaknya berusaha menjawab. Namun suaranya yang kalah kencang dengan si pria berkaus hijau yang makin tak sabaran, begitu samar-samar terdengar.
Tak puas mendengar jawaban dari lawan seterunya, ia kembali mencengkram kerah pria berseragam satpol PP itu, lalu berkali-kali menariknya.
Bahkan ia nyaris melayangkan bogem mentah ke arah pria berseragam satpol PP pada menit ke 01.05.
Sebuah kepalan tangan kanan yang diangkat dengan ancang-ancang yang mantab, ternyata urung dihempaskannya.
"Koen paling anyar nag kene (Kamu paling baru di sini) , tak gibeng kon (tak pukul kamu) , iki urusane harga diri," bentaknya.
Tak puas cuma membentak dan menarik kerah berkali-kali, pria berkaus hijau kembali mendorong lawan seterunya itu ke arah jalan.
Ia membentak si pria berseragam satpol PP itu untuk segera memasang kembali spanduk yang sebelumnya disebut-sebut, dicopot paksa.
Bukan cuma si pria berseragam satpol PP saja, seorang perempuan berkerudung dan berpakaian warna merah yang mencoba menenangkannya, juga tak luput terkena damprat.
"Ojo melok-melok bu wes gak isok sabar aku (Jangan ikut-ikut bu, saya sudah tidak bisa sabar) ," katanya dengan nada suata yang tak kalah tinggi saat membentak si pria berseragam satpol PP.
Mendengar bentakkan si pria berkus hijau itu perempuan itu akhirnya bungkam.
Usai berurusan dengan perempuan itu, pria berkaus hijau kembali membentak si pria berseragam satpol PP untuk segera menaiki motornya.
"Ayo ndang dipasang, pemilu iku kongkon suksesno, ojo golek perkoro. Caleg iki entek duit akeh iki," pungkasnya seraya menaiki motor matic berwarna merah.
Insiden Penamparan Satpol PP Disebut Irvan Widyanto Tak Akan Surutkan Semangat Bertugas
Kasatpol PP Surabaya Irvan Widianto membenarkan video viral berdurasi 1 menit 51 detik seorang pria berkumis yang mengenakan seragam dinas Satpol PP yang ditampar seorang warga berkaus hijau adalah anggotanya.
Petugas satpol PP itu bernama Rianda Harendino, yang bertugas sebagai Ketertiban Umum Masyarakat (Tratibumas) Satpol PP Surabaya di Kelurahan Krembangan Utara.
Insiden penamparan itu, lanjut Irvan, sebenarnya terjadi pada Rabu (13/2/2019) lalu. Namun belakang menjadi viral dan menggegerkan kalangan di kesatuannya.
Irvan mengaku, insiden yang dialami anggotanya itu akan diselesaikan secara hukum.
Pukul 13.00 tadi, Rianda diketahui telah melaporkan insiden yang dialaminya ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Lalu menjalani visum di RS PHC Tanjung Perak Surabaya guna melengkapi kebutuhan data penyelidikan.
"Kami laporkan polisi. Kami serahkan masalah ini untuk diproses secara hukum," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (15/2/2019).
Dalam insiden tersebut, Irvan menganggap, prosedur tugas yang dilakukan anggotanya dalam melakukan penertiban sudah sesuai.
Ia menegaskan, anggotanya tidak bergeming atas insiden ini, dan akan terus melaksanakan tugas.
"Kejadian ini tidak menyurutkan kami untuk melaksanakan tugas," tandasnya.
• Siswi SMP Diperkosa 13 Pria, Pelaku Terima Hukuman Berbeda, Sesali Perbuatan Setelah 3 Tahun Berlalu
• 31 Tahun di Kubur, Jasad Tokoh NU di Blitar Masih Utuh, Kain Morinya Juga Belum Rusak
• Bayinya Lahir Buntung, Ibu Kandung di Sumenep ini Langsung Ngebut Pakai Motor Membuangnya di Kuburan
• Mau Pulang ke Rumah Merayakan Hari Ultah Istri, David Malah Dapati Istrinya Tewas Dengan Selingkuhan