Bom Sri Lanka
Pemerintah Sri Lanka Blokir Akses Facebook, WhatsApp, dan Instagram setelah Teror Bom Bunuh Diri
Pemerintah Sri Lanka memutuskan untuk memblokir sementara beberapa media sosial setelah ledakan bom kemarin.
"Duka cita kami bersama para korban, keluarga mereka, dan para komunitas yang terdampak aksi kejam ini," tulis Facebook.
• Sri Lanka Diguncang 8 Kali Ledakan Tewaskan 160 Orang, Dua Ledakan Diduga Bom Bunuh Diri Pelaku
"Tim Facebook telah bekerja mendukung responden pertama dan penegakan hukum serta mengidentifikasi dan menghapus konten yang melanggar standar kami," lanjut Facebook, dilansir KompasTekno dari The Guardian, Senin (22/4/2019).
"Kami tahu imbauan pemerintah untuk pemblokiran sementara platform media sosial," tambah mereka.
Diketahui, sebanyak delapan ledakan bom mengguncang gereja dan beberapa hotel papan atas di Sri Lanka.
Hingga saat ini, korban tewas mencapai 200-an orang dan luka-luka sekitar 500-an orang.
• UPDATE REAL COUNT PILPRES 2019 Hari ke-5, Jokowi-Maruf Ungguli Prabowo-Sandiaga di Wilayah Jakarta
Di Sri Lanka sendiri, pembatasan akses internet bukan hal baru.
Pada Maret 2018, pemerintah Sri lanka memblokir Facebook dan beberapa media sosial lainnya setelah adanya serangan di sebuah wihara di Abathanna.
Kejadian ini rupanya memicu kerusuhan anti-muslim yang menghancurkan ratusan rumah dan bisnis.
• Geruduk Kantor Bawaslu, Sejumlah Partai di Surabaya Minta Perhitungan Suara Pemilu 2019 Diulang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pasca-teror Bom, Sri Lanka Blokir Facebook, WhatsApp, dan Instagram
