Berita Pendidikan

Jasa Joki Masuk FK UMS Capai Rp 125 juta, Mahasiswa ITB & UGM yang Jadi Joki Hanya Dibayar Rp 5 Juta

Jasa Joki Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (FK UMS) Rp 125 juta, Tapi Mahasiswa ITB & UGM ini Hanya Dibayar Rp 5 Juta.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Mujib Anwar
Net
Ilustrasi - Jasa Joki Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (FK UMS) Tembus Rp 125 juta, Mahasiswa ITB & UGM yang Jadi Joki Tes Masuk Perguruan Tinggi Hanya Dibayar Rp 5 Juta. 

"Saya sebagai akademisi dan sebagai guru besar UGM sangat kecewa dan malu atas peristiwa ini. Karena dua dari empat joki ini dari UGM, sangat memalukan almamater saya," sergahnya.

Prof Lincolin Arsyad berharap pihak berwajib dapat menyelesaikan dengan cara yang bijaksana.

Pasalnya keempat joki yang ditemukan mendapat komisi sekitar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.

Padahal peserta ujian yang ikut tes membayar Rp 125 juta untuk jasa joki. Sehingga perlu diusut jaringan joki tes masuk FK UMS ini.

Terkait sanksi dari UGM, menurutnya hal itu merupakan wewenang dari Rektor UGM.

"Yang pasti Rektor harus tahu ada anaknya yang melakukan praktek perjokian dan mereka sudah mengaku," katanya.

Ribuan Pasukan Marinir dari Surabaya Dikerahkan Untuk Amankan Jakarta dari Aksi People Power 22 Mei

2 Mahasiswi UIN Malang Diduga Alami Pelecehan Seksual Dosen, Korban Trauma & Kasus Diumbar di Medsos

Puluhan Ulama di Jatim Menyamar Saat Berangkat Aksi 22 Mei di Jakarta, Trik untuk Hindari Razia

(duduk dari kiri) pengguna jasa joki dan keempat joki yang diamankan panitia tes masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, alias FK UM Surabaya gelombang kedua, Selasa (21/5/2019).
(duduk dari kiri) pengguna jasa joki dan keempat joki yang diamankan panitia tes masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, alias FK UM Surabaya gelombang kedua, Selasa (21/5/2019). (TRIBUNMADURA/SULVI SOFIANA)

Jadi Joki Untuk Biayai Kuliah

Ternyata alasan ekonomi dijadikan dalih pembelaan BA (22), salah satu joki tes masuk Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (FK UMS) gelombang dua.

Pria yang mengaku mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengaku aksinya menjadi joki merupakan kali keduanya.

Yang pertama ia lakukan saat mendapat permintaan untuk menjadi Joki tes masuk kedokteran di salah satu universitas swasta di Surabaya dan kedua di UMS di jurusan yang sama.

"Jadi ketika koordinator (induk) mendapat client otomatis mereka butuh kami. Peran kami sebagai eksekutor dalam mengerjakan soal-soalnya," aku mahasiswa yang mengaku berasal dari satu jaringan joki yang berpusat di Surabaya dengan ketiga pelaku lainnya.

Dalam sekali aksinya, BA dan rekan-rekannya mendapat uang Rp 5 sampai Rp 10 juta.

Untuk sekali tes, strategi yang digunakan pun beda-beda dan satu orang joki hanya menangani satu orang peserta ujian.

"Jujur kami nyesel ngelakuin ini. Kami sudah tau ini konsekuensinya. Apa yang seharusnya gak dilakukan malah dilakukan. Tapi kami juga butuh biaya untuk uang kuliah kami. Meskipun itu tidak dibenarkan," tutur BA.

KPU Umumkan Lebih Cepat Inilah Hasil Pilpres 2019, Suara Prabowo 68,6 Juta Jokowi Tetap Menang Tebal

Busana Via Vallen Tuai Doa Usai Posting Foto Dirinya di Instagram, Tulisan Selawat Pelengkapnya

Sugeng Lakukan Hal Ekstrim ke Organ Intim Korban Hingga Pingsan, Lalu Mutilasi di Pasar Besar Malang

Menurut BA, jika pihaknya merasa sangat menyesal dengan perbuatan mereka.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved