Berita Pamekasan
Mengenal Sosok Desainer Batik Branding Mobil Dinas Pemkab Pamekasan, Juarai Desain Batik se-Madura
Inilah sosok desainer batik yang karyanya dijadikan branding mobil dinas milik Pemkab Pamekasan.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Inilah sosok desainer batik yang karyanya dijadikan branding mobil dinas milik Pemkab Pamekasan
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Warga Kabupaten Pamekasan, Madura, sudah tidak asing lagi dengan mobil dinas milik Pemkab Pamekasan yang dibranding dengan batik bermotif Sekar Jagad.
Namun, tidak banyak yang tahu siapa desainer batik yang karyanya dijadikan branding mobil dinas milik Pemkab Pamekasan oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam itu.
Desainer tersebut adalah Andika Faris (34), warga Jalan Cokroatmojo, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan.
• Makna Hari Batik Bagi Kacong Cebbhing Pamekasan, Batik Daerah Diharapkan Tembus Pasar Internasional
• Cara Menghilangkan Mata Panda dengan Treatment Favourite Celebirty Eyes, Injeksi Pakai Jarum Tumpul
Andika Faris mengatakan, awalnya tidak menyangka jika karyanya akan dijadikan branding mobil dinas Pemkab Pamekasan.
Pada tahun 2018, Andika Faris hanya berkarya untuk diikutkan di event lomba desain batik se-Madura yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pamekasan.
Saat itu, karya Andika Faris dinobatkan sebagai juara 1.
"Saya bersyukur ya, karena karya saya diaplikasikan menjadi branding di mobil dinas milik Pemkab Pamekasan," katanya kepada TribunMadura.com, Rabu (2/9/2019).
"Bagi saya itu suatu penghargaan yang luar biasa," sambung dia.
• Hari Batik Nasional, Putra-Putri Batik Pamekasan Ajak Generasi Muda Pakai Batik untuk Sehari-Hari
• Dua Wanita Kurir Sabu Menangis di Sel Penjara, Dituntut 20 Tahun karena Terbukti Bawa Narkoba 4 Kg
Namun, Andika Faris menilai, banyak motif batik yang tertempel di mobil dinas Pemkab Pamekasan yang sudah tidak sesuai dengan hasil karyanya ketika dilombakan.
Kemungkinan, menurutnya, sudah dimodifikasi lagi menjadi lebih sederhana.
"Seperti motif lak-olak itu hilang, dan motif bing-tabing itu juga beda sudah diubah. Kalau segi warna memang sudah tetap hijau tosca," ujarnya.
Andika Faris mengaku, sedikit kecewa karena ada sedikit perubahan motif batik yang tertempel di mobil dinas milik Pemkab Pamekasan yang tidak sesuai dengan karya aslinya.
"Secara pribadi sedikit kecewa ya karena ada sebagian motif yang hilang dibranding mobil dinas itu," ucap dia.
• Kabur saat Dikejar Warga, Maling Gabah di Tulungagung Tinggalkan Sepeda Motor Honda Revo
• Komplotan Spesialis Pencurian Motor Dibekuk Polisi, Hasil Curian Dijual ke Penadah di Madura
"Tapi itu sudah hak Pemkab Pamekasan karena saya sudah menandatangani MoU bahwa karya saya bebas mau dibuat apa saja," ungkapnya.
Saat karyanya dinobatkan menjadi juara 1, Andika Faris mendapat royalit sebesar Rp 7,5 juta dengan catatan karyanya diambil alih oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pamekasan, tanpa menghilangkan hak cipta.
"Saya berharap semoga karya saya itu menjadi yang terbaik untuk branding mobil dinas Pemkab Pamekasan, setidaknya saya sedikit berkontribusi untuk daerah melalui karya," paparnya.
Kata Andika Faris, dalam penciptaan ide lalu dituangkan menjadi sebuah desain batik dengan motif Sekar Jagad hanya memerlukan waktu seminggu.
"Sebenarnya motif aslinya yang saya gambar itu lebih detail gak sama seperti yang ada di mobil dinas Pemkab Pamekasan yang sekarang," jelas dia.
• Sebanyak 24 Warga Sampang Madura Telah Tiba di Malang, Pakai Pesawat Hercules dari Wamena
• Arema FC Bungkam PSM Makassar di Stadion Kanjuruhan, Sylvano Comvalius dan M Rafli Sumbang Satu Gol
"Mungkin prediksi saya karena sudah dimodifikasi ya. Secara pribadi saya memaklumi hal itu," ucapnya.
Tak hanya itu, pria lulusan SMPN 1 Pamekasan itu juga mengungkapkan tentang filosofi warna hijau yang dijadikan warna dasar dari desain karyanya tersebut.
Warna hijau menurut Andika Faris sesuai dengan identitas Kabupaten Pamekasan yang disebtu sebagai kota Gerbang Salam.
"Bagi saya warna hijau itu juga identik dengan Islam. Jadi karya itu sangat berbeda dari karya saya yang sebelumnya," ucap dia.
"Itu warnanya lebih fresh dan memang saya persembahkan untuk Pemkab Pamekasan dengan pemimpin baru yang masih muda dan juga visioner," tandasnya.
• Cabai Merah dan Daging Ayam Kampung Jadi Komoditas Penyumbang Deflasi Sumenep pada September 2019
