Berita Surabaya

Surabaya akan Mengalami Fenomena Hari Tanpa Bayangan pada 12 Oktober, Berlangsung Dua Menit Saja

Fenomena Hari Tanpa Bayangan disebabkan oleh Kulminasi matahari dan akan berlangsung selama dua menit.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Instagram/taeyeon_ss
ilustrasi bayangan - Surabaya akan Mengalami Fenomena Hari Tanpa Bayangan pada 12 Oktober, Berlangsung Dua Menit Saja 

Fenomena Hari Tanpa Bayangan disebabkan oleh Kulminasi matahari dan akan berlangsung selama dua menit

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Warga Kota Surabaya dan sekitarnya akan dimanjakan dengan fenomena Hari Tanpa Bayangan.

Fenomena Hari Tanpa Bayangan bisa dinikmati pada Sabtu (12/10/2019) mendatang.

Prakirawan cuaca BMKG Juanda, Rendy Irawadi mengatakan, fenomena Hari Tanpa Bayangan yang disebabkan oleh Kulminasi matahari.

Jangan Lewatkan Fenomena Hari Tanpa Bayangan Kulminasi Bulan Oktober Mendatang, Cek Lokasi Berikut!

Diminta Rujuk dengan Suami, Ibu Muda Nekat Minum Racun karena Telanjur Sayang pada Selingkuhannya

Rendy Irawadi menjelaskan, Kulminasi atau transit adalah fenomena matahari saat tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

"Akibat fenomena tersebut, bayangan benda tegak akan terlihat seperti menghilang," kata Rendy Irawadi kepada TribunJatim.com (Grup TribunMadura.com), Jumat (4/10/2019).

"Itu karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Sehingga seolah olah kita tak memiliki bayangan sama sekali," sambung dia.

Ia menjelaskan, fenomena tahunan tersebut hanya berlangsung selama dua menit saja.

Kata Rendy Irawadi, fenomena Hari Tanpa Bayangan berlangsung mulai pukul 11.15 WIB.

Polisi Selidiki Penyebab dan Tafsiran Kerugian Terbakarnya Tiga Gulungan Kabel di Gudang PLN Sumenep

Polisi Sebut Dosen IPB Abdul Basith Punya Peran Ganda pada Kasus Rencana Rusuh Aksi Mujahid 212

Ia mengimbau kepada warga Kota Surabaya dan sekitarnya agar tidak sampai melewatkan fenomena tersebut.

"Cara melihatnya cukup mudah, tidak sesulit melihat gerhana matahari," ucap Rendy Irawadi.

"Cukup berdiri di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung," tambah dia.

Ia juga mengingatkan kembali agar masyarakat tak perlu panik akan fenomena tersebut.

Sebab, kata dia, adalah hal yang wajar bila kondisi cuaca lebih panas dari biasanya.

Prakirawan cuaca BMKG Juanda, Rendy Irawadi saat memantau kondisi cuaca, Senin (9/9/2019).
Prakirawan cuaca BMKG Juanda, Rendy Irawadi saat memantau kondisi cuaca, Senin (9/9/2019). (TRIBUNMADURA.COM/KUKUH KURNIAWAN)

"Saat berlangsung fenomena hari tanpa bayangan, panasnya dapat mencapai suhu hingga 34 derajat celcius," ucapnya.

"Dan fenomena tersebut tidak mempengaruhi dunia penerbangan dan pelayaran," pungkasnya.

Pada saat itu, suhu diperkirakan berkisar antara 30 - 34 derajat celcius.

"Oleh karena itu, kita mengimbau agar tak dehidrasi, masyarakat membawa air minum yang cukup ketika beraktivitas luar ruangan," ucap dia.

Pemeran dan Perekam Video Dewasa Pelajar SMK Tuban Terancam Jeratan Pasal Pencabulan dan UU ITE

"Karena cuaca lebih terik, sempatkan untuk berteduh sebentar untuk menormalkan kondisi suhu tubuh," bebernya.

Rendy Irawadi juga memastikan jika fenomena tersebut tidak berdampak sama sekali kepada dunia penerbangan maupun pelayaran.

"Untuk penerbangan, kita pastikan tidak ada dampak sama sekali. Begitu pula dengan pelayaran," ucapnya.

"Karena ombak tinggi biasanya terpengaruh dengan kondisi angin dan cuaca bukan posisi matahari," pungkasnya.

Polisi Sebut Ada Unsur Paksaan Adegan Video Dewasa Pelajar SMK Tuban, Videonya Viral di Facebook

Dosen IPB Abdul Basith Diduga Dalangi Kerusuhan Aksi Mujahid 212, Diketahui Simpan Bom Ikan Isi Paku

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved