Berita Batu
Kota Batu Dilanda Suhu Panas, Petani Apel Mengeluh Buahnya Banyak Rusak dan Produksinya Turun
Suhu panas yang terjadi belakangan ini menjadi tantangan bagi para petani buah apel di Kota Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Ia juga berharap kedepannya Pemkot Batu bisa mengantisipasi fenomena perubahan iklim tersebut.
Sebab, menurut dia, metode bertani di Kota Batu sudah seharusnya diubah sehingga inovasi budidaya pertanian sangat diperlukan.
Sebelumnya, peristiwa angin kencang juga telah membuat para petani apel di Kota Batu merugi.
Banyak petani apel di Desa Tulungrejo mengalami kerugian akibat bencana alam angin kencang.
• Kepala Dishub Jatim Maju pada Pilkada Sumenep 2020, Fattah Jasin Ambil Formulir di DPC PKB Sumenep
Buah apel yang belum panen rontok setelah diterjang angin kencang.
Petani memunguti buah apel yang jatuh berserakan di tanah.
Sutrisno Paidi, petani apel di Desa Tulungrejo menceritakan, dirinya mengalami kerugian yang tidak kecil akibat bencana alam angin kencang.
Sutrisno memiliki lahan apel seluas 2 hektar. Semua tanaman apel di lahannya rontok, termasuk lahan apel yang berada di sekitarnya.
“Hampir menyeluruh. Pokoknya buah kecil jatuh, yang tua juga jatuh. Terus yang masih bunga juga rusak, kami menyebutnya gosong,” paparnya.
• Persesa Sampang Lolos ke Zona Regional Jawa Liga 3 2019, Wakil Bupati Sampang Akui Bangga
Sutrisno telah mengumpulkan satu ton apel dan ditaruh di depan rumahnya.
Namun begitu, tengkulak tidak mau membeli apel yang ia kumpulkan karena rasanya belum manis.
Dalam keadaan normal, lahannya bisa panen 5 ton per 2500 meter persegi.
“Yang tidak bisa dikumpulkan sekitar empat ton per satu petani," ucap dia.
"Tetangga kebun juga banyak yang belum diambil,” keluhnya. (Benni Indo)
• Kecelakaan Maut Libatkan Pengendara Motor Honda CBR dan Yamaha Mio, Satu Orang Tewas dalam Perawatan