Peringatan untuk Anak Kos, Jangan Keseringan Makan Mi Instan atau Gejala ini akan Mengancam Tubuh

Namun, lezat bukan berarti tak ada efek sampingnya, memakan mi instan secara sering bisa menyebabkan beberapa gejala mengancam tubuh.

Editor: Aqwamit Torik
Youtube Review Mulu
Ilustrasi mi instan 

Ditambah saking padatnya jadwal, dr Ryan Thamrin terkadang lupa mengatur pola makannya.

Menurut dr. Krisma Kurnia, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam, bahaya terlalu sering makan mi instan bagi penderita penyakit maag/lambung bisa menyebabkan penyakit maag semakin kronis dan timbul luka pada lambung akibat peradangan.

"Apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan," tambah dokter Krisma Kurnia yang dihubungi Grid.ID ( TribunMadura.com network ) melalui sambungan telepon.

Menurut dr. Krisma Kurnia, Sp.PD, mie mengandung natrium atau sodium yang cukup tinggi dan bersifat menetralkan asam lambung sehingga lambung akan mensekresi/mengeluarkan asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan.

Jika sudah demikian, lambung akan mengalami pengikisan.

Maag akut dalam istilah medis disebut gastritis akut yaitu kondisi dimana lambung mengalami peradangan atau inflamasi.

Jika kondisi ini dibiarkan, dapat memicu timbulnya komplikasi.

Beberapa komplikasi yang disebabkan oleh penyakit maag antara lain Ulkus peptikum.

Komplikasi Ulkus peptikum adalah kondisi dimana terjadi luka dan kerusakan pada lapisan dinding lambung yang disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan sehingga dapat memicu terjadinya perdarahan lambung.

Komplikasi lainny aadalah penyempitan atau obstruksi lambung dan perforasi lambung.

Yang paling parah adalah terjadi kanker lambung.

Beberapa bentuk gastriris kronis dapat meningkatkan risiko kanker lambung terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan sel-sel di dinding lambung.

JIka terus menerus terjadi maka bisa menyebabkan kematian.

Menurut dr. Krisma Kurnia, dokter yang berpraktik juga di RSJ.Grhasia Yogyakarta, tidak hanya dipicu makanan, sakit lambung juga bisa dipicu oleh masalah psikis penderita.

Kehidupan yang tidak teratur, tertekan dan selalu berada dalam kekhawatiran biasanya juga berimbas pada saluran pencernaan.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved