Pengakuan Mengejutkan Geng Remaja Sewaan, Dibayar Sebungkus Rokok dan Rp 70 Ribu Jika Menang Tawuran
Kodok mengaku awalnya hanya ikut-ikutan diajak oleh seorang teman untuk tawuran, kemudian seperti ketagihan.
Usai kejadian itu, Kodok harus rela dikeluarkan dari sekolah.
Bukannya sedih, justru ia senang karena bisa lebih bebas menjalani kehidupannya sebagai kelompok geng Caka.
Hampir setiap hari Kamis Jumat dan Sabtu, dia dan gengnya berkeliling mencari musuh.
"Tawuran yang kami lakukan bisa dibagi jadi dua," kata dia.
"Bisa karena tidak sengaja tiba-tiba ketemu di jalan pas muter-muter, atau bisa juga janjian di grup Facebook atau Instagram." ucapnya.
"Kalau janjian bisa lebih ada persiapan. Mau berapa orang yang turun, mau pakai tangan kosong atau senjata, lokasi dan waktunya juga jelas," terangnya.
Tak hanya tawuran dengan geng lain, Kodok bersama anggota gengnya juga kerap menganiaya orang yang tidak dikenal.
Biasanya yang dianiaya adalah remaja-remaja yang tidak disukainya.
"Ya kadang pas nongkrong ada orang lewat saya ajak berantem. Kadang sampai saya kejar pakai motor," ungkap dia.
"Tapi kalau sudah ya ditinggal begitu saja. Tapi saya tidak pernah merampas barang-barang korban. Yang penting dia tahu kalau kami dari geng Caka," lanjutnya.
"Kalau sudah begitu, saya dan teman-teman sudah bisa dipastikan sedang mabuk berat," tegas dia.
Sekali minum alkohol, Kodok bisa mabuk hingga tiga hari. Bagaimana tidak, sebelum minum ciu dia biasanya akan mengkonsumsi 30 saset obat batuk.
Menurutnya, obat batuk bisa meningkatkan efek mabuk.
"Ciu satu botol dan obat batu 30 saset. Kalau beli di apotek sudah tidak bisa," ungkapnya.
"Tapi ada warung langganan dekat tempat nongkrong yang bisa beli banyak," tutur dia.