Virus Corona di Nganjuk

Tak Terapkan PSBB Meski Ada 9 Positif Covid-19 di Kabupaten Nganjuk, Bupati: Jaga Stabilitas Ekonomi

Kabupaten Nganjuk belum memiliki status Pembatasan Sosial Berskala Besar & karantina wilayah (lockdown) dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/ACHMAD AMRU MUIZ
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat menyerahkan bantuan sembako kepada perwakilan warga lansia tedampak covid-19 di Kabupaten Nganjuk. 

TRIBUNMADURA.COM, NGANJUK - Sampai saat ini, Kabupaten Nganjuk belum memiliki status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau karantina wilayah ( lockdown ) dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.

Dengan demikian tidak ada pembatasan orang untuk datang atau para perantau pulang ke kampung halaman di Kabupaten Nganjuk.

Hal itu ditegaskan Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat, Selasa (14/4/2020).

"Maka dari itu, sampai saat ini sudah ada sekitar 17 ribu warga perantau yang kembali pulang ke Kabupaten Nganjuk. Meski demikian, bagi siapapun warga perantau yang datang ke Nganjuk harus tetap menjalankan dan mengikuti protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona di masing-masing desa," kata Novi Rahman Hidhayat.

Mama Muda Blitar Nekat Curi Uang di Toko Warga: Motif Terkuak, Begini Fakta Sebenarnya

Cerita Petugas Medis Siasati APD Menipis, Makan dan ke Toilet Harus Ditahan Saat Masuk Ruang Isolasi

Rayuan Gila Paman di Pamekasan Saat Lecehkan Keponakan, Semua Bermula dari Jalan-Jalan Menaiki Becak

Novi Rahman Hidhayat menyatakan, tidak adanya opsi melakukan karantina wilayah walaupun saat ini sudah ada sembilan warga positif Corona.

Hal itu dikarenakan untuk menjaga kestabilan kehidupan dan ekonomi masyarakat.

Mengingat saat ini inflasi daerah mengalami pelemahan.

"Saat ini daya beli masyarakat lemah dan kami tidak ingin kondisi tersebut menjadi lebih buruk lagi. Untuk itu kami tegaskan tidak ada karantina wilayah atau lockdown dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Nganjuk," ucap Mas Novi, panggilan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat.

Novi Rahman Hidhayat menuturkan, walaupun tidak ada karantina wilayah atau lockdown, masyarakat harus tetap hati-hati dan waspada.

Yakni dengan tetap menjaga jarak dan melakukan phisycal distancing.

Selain itu, warga harus tetap menggunakan masker jika keluar rumah dengan menerapkan protokol keluar dan masuk rumah, serta mencuci tangan di tempat yang telah disediakan di masing-masing rumah dan sebagainya.

"Bapak dan ibu tolong berikan penjelasan kepada yang lain apa itu Covid-19, agar semuanya tahu dan mengerti sehingga bisa menerapkan imbauan pencegahan penyebaran covid-19. Dan yang penting warga tidak perlu panik atas pandemi virus corona ini," ucap Novi Rahman Hidhayat.

Sementara, Komandan Kodim (Dandim) 0810 Nganjuk, Letkol Kav Joko Wibowo menambahkan, pihaknya mengharapkan tidak ada karantina wilayah ( lockdown ) atau blokade wilayah.

Pasalnya, Kabupaten Nganjuk penanganan Covid-19 sudah ditangani Tim Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Jadi, semua kegiatan di Desa itu harus berkoordinasi dengan Gugus Tugas tingkat Kabupaten Nganjuk terkait Covid-19," kata Joko Wibowo.

Tipu Daya Paman di Pamekasan Ajak Keponakan Jalan-Jalan, Endingnya Dicabuli di Jalan Pengadilan

Apresiasi Tim Medis Covid-19, Siswa SDN Pangarangan III Sumenep Ciptakan Aplikasi Game Corona Avoid

Kontak dengan TKHI Sampang asal Pamekasan yang Positif Covid-19, Puskesmas Tanjung Ditutup

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved