Berita Gresik
Gadis 16 Tahun Dirudapaksa Saudara, Pakai Sarung Demi Tutupi Kehamilan, 'Saya Dibunuh Kalau Menolak'
Seorang gadis berusia 16 tahun mengaku telah dicabuli dan dirudapaksa oleh seorang pria tua berusia 50 tahun.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Seorang gadis berusia 16 tahun mengaku telah dicabuli dan dirudapaksa oleh seorang pria tua berusia 50 tahun.
Ya, gadis yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP ini berbadan dua setelah diajak berhubungan badan oleh tetangga sekaligus saudaranya sendiri.
Selama setahun gadis asal Gresik ini dicabuli sebanyak enam kali di kandang ayam yang letaknya tak jauh dari rumahnya.
Dalam rentang waktu antara bulan Maret 2019 hingga April 2020 itu, gadis berinisial MD mengaku dalam posisi sulit.
Dilematis, terduga pelaku bernama Sugianto (50) selalu mengancamnya.
• Skenario Protokol Karantina Desa dan Kelurahan di Lamongan, Lurah Diminta Sosialisasi Selama 2 Hari
• Hari Keempat PSBB, Ribuan Kendaraan Berplat Madura di Check Point Suramadu Dipaksa Putar Balik
• 33 TKI Malaysia Asal Pamekasan Berstatus ODR, Diwajibkan Isolasi Mandiri Selama 14 Hari
"Selalu mengancam ibu saya akan dibunuh kalau menolak," kata MD yang ditemui TribunMadura di kediamannya pada, Jumat (1/5/2020).
MD tidak bisa menolak karena rasa takutnya kehilangan ibunya Istiana (49) lebih besar.
Sebab, cita-citanya rajin bersekolah untuk membahagiakan ibunya yang merupakan satu-satunya orang tua yang tersisa.
Kedua kakaknya bekerja untuk membantu mewujudkan cita-citanya sebagai dokter.
Kakak pertama bekerja di bengkel, kakak keduanya bekerja sebagai penjaga warung. Sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.
Oleh sebab itu, dia bertahan menutupi aksi bejat selama ini hingga berbadan dua dengan usia kandungan 7 bulan.
Bahkan, saat akan berangkat ke sekolah MD melihat Sugianto menatapnya dengan tatapan tajam di depan gapura desa.
Tidak hanya itu, saat di sms untuk diajak berhubungan badan.
Sugianto memintanya untuk tutup mulut dengan diberi uang Rp 100 ribu kadang Rp 50 ribu. Saat akan melampiaskan nafsunya, dia juga diberi obat berbentuk pil yang disebut sebagai obat anti hamil.
Saking takutnya sang ibu dibunuh, MD memilih bertahan bahkan saat usia kandungan tiga bulan. Dia masih sekolah. MD yang dikenal cerdas dan selalu mengikuti kegiatan sekolah ini masih ikut lomba lari saat di sekolah.
Bahkan ikut olahraga basket.
Istiana, tidak bisa menutupi kesedihannya saat melihat anak ketiganya digagahi oleh saudaranya sendiri hingga berbadan dua.
Dia baru tahu anaknya hamil pada Rabu (22/4/2020).
• Menanti Buka Puasa Ramadan Jumat 1 Mei 2020, Ini Jadwal Buka Puasa dan Jadwal Imsakiyah di Madura
• Dinkes Sampang Sebut Rapid Test Covid-19 Tak Akurat, Tes PCR Diperlukan untuk Pastikan Virus Corona
• Hasil Rapid Test di Batu, Satu Orang Reaktif Covid-19, 83 Pekerja Bangunan Dipulangkan
Muncul kecuriaan sang ibu ketika melihat kebiasan anaknya yang memakai baju dengan ukuran besar dan menutupi perutnya dengan sarung.
Mendengar alasan putrinya itu, Istiana menolak sejumlah permintaan Sugianto agar tidak melanjutkan kasus ini ke ranah hukum agar diselesaikan secara kekeluargaan.
Pria beristri dan memiliki dua anak itu telah datang ke rumahnya dan mengakui perbuatannya.
"Tanggung jawab dengan cara digugurkan kandungan saya tolak. Ini sudah dosa jangan ditambah dosa lagi. Saya minta pelaku ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," ucap Istiana dengan nada kesal.
Istiana bersama ketiga anaknya itu tinggal di sebuah rumah kontrakan berharap aparat kepolisian bertindak tegas.
Sebab, pelaku masih berkeliaran dan selalu mengirim pesan singkat ke keluarganya.
"Biar anak saya melahirkan, saya tidak mau menanggung dosa. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya," pungkasnya
Informasi sebelumnya, Sugianto dengan tega menyetubuhi anak gadis tetangganya sendiri berinisial MD di kandang ayam yang berada di pinggir jalan Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.
Gadis yang masih duduk di bangku Kelas 3 SMP ini berusia 16 tahun.
Perbuatan cabul tersebut telah dilakukan pelaku sejak Maret 2019 lalu.
MD hanya bisa terdiam. Wajah ceria siswi SMP berubah murung.
Gadis itu duduk di samping ibunya yang bernama Istiana (49).
MD mengenakan kaos olahraga.
MD seharusnya bisa bermain seperti anak-anak lainnya.
Namun, kini ia harus menanggung kenyataan dirinya mengandung seorang anak dari Sugianto.
Usia kandungannya berjalan tujuh bulan.
Istiana menceritakan awal mula kisah pilu yang menimpa anak ketiganya itu.
Saat itu, dia bersama anaknya sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya. Bersama dengan istri Sugianto.
MD dimintanya untuk mengantar kue hajatan untuk acara pernikahan ke rumah Sugianto. Di sanalah, Sugianto berusaha melancarkan aksi bejatnya.
Mulai dari memberi iming-iming uang, hingga mengancam. MD yang masih bocah itu tidak dapat berbuat banyak.
Bapak dua anak itu melancarkan aksi bejatnya di dalam rumah kepada MD.
Berselang satu pekan, Sugianto kembali ingin melampiaskan nafsunya kepada MD.
Lagi-lagi, pria beristri ini memberikan uang sebesar Rp 100 ribu sebagai uang tutup mulut, kemudian ancaman agar tidak ketahuan hingga memberikan pil yang disebut-sebut obat anti hamil.
Dalam kurun waktu satu tahun, total sudah enam kali aksi bejat dilakukan Sugiato hingga MD berbadan dua.
"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam. Padahal Sugianto itu masih saudara saya," kata Istiana dengan nada jengkel, Jumat (1/5/2020).
Istiana yang seorang ibu rumah tangga ini, baru mengetahui bahwa anaknya hamil pada Rabu (22/4/2020).
• Hari Buruh 1 Mei 2020: Ada 37.713 Pekerja di Jatim Dirumahkan hingga PHK Selama Pandemi Covid-19
• Update Virus Corona di Jawa Timur, Kasus Positif Surabaya Tambah 44 Orang di Hari ke-3 PSBB
• UPDATE CORONA di Nganjuk Jumat 1 Mei, Total Positif Covid-19 Ada 10 Orang, 41 PDP, 9 Meninggal Dunia
Saat itu, dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian yang ukurannya agak besar. Bahkan menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.
Tubuh anaknya juga seperti orang hamil, terutama di bagian perut yang terlihat buncit.
Dia bersama anak keduanya, berusaha mencari tahu perubahan mencolok pada MD yang dikenal periang dan selalu aktif mengikuti lomba itu.
"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili oleh Sugianto. Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," pungkasnya.
Saat itu juga, Istiana memanggil Sugianto. Saat itulah aksi bejat itu terbongkar. Sugianto yang merupakan saudaranya sendiri mengakui perbuatannya dan siap tanggung jawab.
"Tanggung jawab untuk menggugurkan kandungan anak saya. Saya tidak mau. Ini sudah dosa masa mau dosa lagi," tegas wanita berkerudung ini.
Dengan nada kesal, dia telah melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat namun diminta untuk melapor ke Polres Gresik.
Istiana berharap agar hukum benar-benar ditegakkan.
Dia bersama keluarganya sudah kehabisan kesabaran, permintaan maaf Sugianto tidak mengurangi sedikitpun niatnya untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.
Dia berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Sebab, setelah melapor ke polisi, keluargnya di desa diselimuti rasa khawatir dan takut, sebab pelaku masih berada di desanya.
"Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya segera," tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Panji P, membenarkan sudah menerima laporan pencabulan anak dibawah umur itu.
"Laporan sudah kami terima, selanjutnya kami lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk pemenuhan alat bukti," katanya.