PSBB di Sidoar

7 Hari PSBB Sidoarjo, Polisi Sebut Kesadaran Warga Masih Kurang, Tokoh Masyarakat Harus Beri Support

Kapolres berharap, posko di desa-desa bisa lebih maksimal dalam membantu pelaksaan PSBB. Dengan demikian, penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

Penulis: M Taufik | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/M TAUFIK
Polisi menertibkan warung di kawasan Sidokare, Sidoarjo, Selasa dinihari. Di tempat ini dan beberapa lokasi lain, masih kerap ada aktivitas ketika jam Malam. Bukti bahwa kesadaran masyarakat masih kurang selama penerapan PSBB di Sidoarjo. 

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Seminggu pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) di Kabupaten Sidoarjo berlangsung. Tapi efeknya seolah belum terasa sama sekali.

Jumlah pasien positif Covid-19 terus bertambah. Demikian PDP dan ODP.

Artinya, virus corona masih terus menyebar masif di Kota Delta.

Sampai Selasa (5/4/2020) jumlah pasien positif tembus 129 orang.

Sehari terkahir bertambah 10 orang. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) naik menjadi 203 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sudah tembus 784 orang.

"Ada beberapa hal yang membuat PSBB belum membuahkan hasil maksimal. Paling utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

7 Hari PSBB Surabaya, Sidoarjo dan Gresik: 12 Pekerja Kena PHK dan 59 Dirumahkan

 

Pria Tulungagung Reaktif Covid-19 Nekat Masuk Surabaya, Dokter: Tak Perlu Swab Test di Kota Lain

Jelang Lebaran Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah Online Mandiri, Warga Bisa Beli Sembako Lewat Website

Dari evaluasi yang dilakukan, selama seminggu penerapan PSBB, aktivitas masyarakat masih sangat banyak. Seolah tidak menghiraukan pembatasan.

Dengan kondisi itu, polisi akan semakin ketat dalam melakukan pengawasan dan penertiban sebagaimana aturan dalam PSBB.

"Tapi jujur saja, polisi tidak bisa sendirian. Tidak mampu. Harus ada dukungan atau support dari tokoh masyarakat, aparat desa, dan sebagainya," lanjut Kombes Pol Sumardji.

Kapolres berharap, posko di desa-desa bisa lebih maksimal dalam membantu pelaksaan PSBB. Dengan demikian, penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

Dan yang paling penting, kesadaran masyarakat.

"Ketika masyarakat masih terus seperti ini. Nongkrong di warung, berkerumun, beraktivitas di luar rumah dan sebagainya, PSBB tidak akan bisa maksimal," lanjutnya.

Dari data penyebaran yang ada, kawasan Waru terbilang paling parah.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar Mengenang Nyanyi Satu Panggung Bersama Didi Kempot

Bersiap Pulang ke Rumah, Ini Kondisi 3 Pasien Corona yang Dirawat di RSUD Dr Sosodoro Djatikoesoemo

Satgas Covid-19 Bakal Cabut Status Karantina Wilayah di Desa Jabalsari Tulungagung Kamis Besok

Jumlah pasien positif dan PDP terus naik. Bahkan menyalip Kota Sidoarjo.

Itu juga terkait kondisi warga. Evaluasi polisi menyebut, warga di sana paling susah diatur. Seolah tak peduli dengan kondisi.

Dalam pemberlakuan jam malam, setiap hari ada saja yang terjaring penindakan di sana.

Nongkrong-nongkrong dan sebagainya.

Melihat kondisi itu, kawasan Waru bakal menjadi prioritas. Mulai sekarang, daerah itu bakal lebih ketat pengawasan dan penertibannya.

Hal serupa disampaikan Kasatpol PP Sidoarjo, Widiyantoro Basuki. Pihaknya juga bakal lebih intens memelototi kawasan merah, terutama Waru.

"Warung dan sebagainya yang sudah terjaring, jika mengulangi lagi tetap beroperasi saat jam Malam, akan ditindak tegas," kata dia.

Demikian halnya aktivitas warga dan perusahaan di sana. Jika melanggar aturan PSBB, pengelolanya juga akan dipanggil untuk diberikan sanksi.

104 Perwira Polisi di Polresta Sidoarjo Jalani Rapid Test Covid-19, Begini Hasilnya

Petugas Temukan 1 Pengendara asal Tulungagung Masuk Surabaya, Bawa Surat Rapid Test Positif Covid-19

Maksimalkan PSBB, Warga Perkampungan di Surabaya Wajib Disiplin Patuhi Protokol Pencegahan Covid-19

Terpisah, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mendukung langkah aparat untuk lebih tegas dalam penerapan PSBB.

Tujuannya jelas, agar upaya memutus rantai penyebaran covid-19 di Sidoarjo bisa semakin maksimal.

"Kami juga terus mengimbau kepada warga agar menaati aturan yang ada. Jika tidak ada kepentingan, lebih baik di rumah saja. Apalagi ketika jam malam," kata Cak Nur, panggilan Nur Ahmad Syaifuddin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved