PSBB di Surabaya
Pria Tulungagung Reaktif Covid-19 Nekat Masuk Surabaya, Dokter: Tak Perlu Swab Test di Kota Lain
Seorang pria mengantongi hasil rapid test reaktif virus corona ( Covid-19 ) dan nekat masuk ke kota Surabaya pada, Rabu (6/5/2020) pagi.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seorang pria mengantongi hasil rapid test reaktif virus corona ( Covid-19 ) dan nekat masuk ke kota Surabaya pada, Rabu (6/5/2020) pagi.
Hingga pada akhirnya, petugas gabungan di check point Bundaran Waru, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya mendapati mencegat pria berusia 37 tahun itu
Berdasarkan pantauan TribunMadura.com, pria tersebut berasal dari Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Padahal hari ini adalah hari kesembilan penerapan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) di Kota Surabaya.
Pengendara itu kini diamankan di sebuah tenda posko dan diawasi oleh petugas gabungan.
• Jelang Lebaran Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah Online Mandiri, Warga Bisa Beli Sembako Lewat Website
• Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar Mengenang Nyanyi Satu Panggung Bersama Didi Kempot
• Pemkab Pamekasan Serahkan Bantuan Paket Sembako dan Uang Tunai kepada 1823 PKL Terdampak Covid-19

Petugas medis Pemkot Surabaya dr Farah Sari menuturkan, pria itu memperoleh hasil rapid test dari laboratorium kesehatan yang bekerjasama dengan perusahaan tempatnya bekerja di Kabupaten Tulungagung.
"Aslinya dia mau masuk Surabaya. Tapi KTP Tulungagung, ternyata dia bawa surat dari Tulungagung rapidnya positif," katanya pada awak media di lokasi. Itu kan belum tentu hasil swab nya positif. Ternyata dari pihak perusahaan dikirim ke RS Siloam sini, untuk dilakukan Swab," jelasnya.
Kedatangan pria tersebut ke Kota Surabaya semata-mata untuk melakukan swab test di sebuah rumah sakit swasta.
Menurut Petugas Medis Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Surabaya dr. Farah Sari, warga di suatu kabupaten di Jawa Timur tidak perlu melakukan mekanisme swab test di kota atau kabupaten lain.
Dalam konteks temuan kasus tersebut. Seharusnya pihak perusahaan tempat pria tersebut berkerja untuk melakukan tindak lanjut pemeriksaan kesehatan swab test ke rumah sakit yang ada di Kabupaten Tulungagung.
Selain itu, lanjut Dr Farah, pihak perusahaan dan pihak tenaga medis yang bekerjasama dengannya melakukan pengawasan secara penuh terhadap pria tersebut.
Tujuannya agar pria tersebut tidak banyak berinteraksi dengan orang lain, yang berpotensi turut terpapar.
Sekaligus mempersiapkan mekanisme tracing terhadap pria tersebut, seandainya hasil swab testnya nanti, dinyatakan negatif.
"Kalau di RS sudah ada pemeriksaan rapid test, harusnya diperiksa (swab test) di RS tersebut, harusnya dipantau, ya ditracing ya, orang itu ke mana-ke mana, tahulah," ujarnya pada awak media di lokasi.
• Satgas Covid-19 Bakal Cabut Status Karantina Wilayah di Desa Jabalsari Tulungagung Kamis Besok
• Perusahaan Besar di Nganjuk Terdampak Covid-19, Ribuan Pekerja Dirumahkan. Puluhan Lainnya Kena PHK
• Maksimalkan PSBB, Warga Perkampungan di Surabaya Wajib Disiplin Patuhi Protokol Pencegahan Covid-19