Virus Corona di Jawa Timur

PSBB Surabaya Raya Hari ke-10, Hasilnya Belum Menggembirakan, Dilihat dari Tren Kasus Positif Corona

Belum ada hasil menggembirakan dari kajian epidemiologi, dilihat dari tren penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19, PDP dan ODP di Surabaya Raya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Ketua Gugus Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur yang juga Dirut RSUD dr Soetomo, Joni Wahyuhadi, Kamis (7/5/2020). 

"Tren untuk PDP juga tidak terlalu menggembirakan khususnya untuk Surabaya. Surabaya masih naik padahal sudah PSBB masuk hari ke sepuluh, tetapi untuk Sidoarjo dan Gresik penambahan day by day PDP atau pasien yang dirawat mulai landai atau bahkan menurun. Yang cukup baik Sidoarjo tapi semoga terus turun dan kita terus berusaha maksimal untuk menurunkan yang Surabaya," tegas Joni Wahyuhadi yang juga domter spesialis bedah syaraf ini.

Sebagaimana diketahui, data PDP di Surabaya Raya berturut turut hingga hari ini yaitu untuk Surabaya 1.354 kasus, kemudian untuk Kabupaten Sidoarjo ada 208 kasus, dan untuk Kabupaten Gresik ada sebanyak 156 kasus.

Berikutnya untuk tren Orang Dalam Pemantauan (ODP) dikatakan Joni bahwa tiga daerah Surabaya menunjukkan tren menurun. Akan tetapi h ini justru harus diperhatikan.

Sebab tren PDP dan Positif Covid-19 di tiga daerah ini masih naik, seharusnya linier dengan ODP.

"Jadi untuk ODP tiga-tiganya menunjukkan tren yang menurun tetapi sebetulnya kita harus lebih waspada ya kalau PDP naik tapi ODP turun itu sebetulnya sesuatu yang harus kita analisis. Kalau PDP turun lalu ODP turun dan konfirm positif nya juga turun nah itu baru sabgat menggembirakan, tapi ini kan yang positif masih naik, yang PDP juga masih naik, ODP turun maka ini harus jadi catatan," tegasnya.

Prinsipnya, dalam penanganan wabah Corona ini dikatakan Joni Wahyuhadi ada empat. Yang ia sebut dengan TTIT, yaitu test, treat, isolation, and tracing.

Empat hal ini harus dimaksimalkan untuk bisa menekan penyebaran wabah dan penghentikan penularan.

"Test harus maksimal dilakukan, lalu perawatan pasien yang terinfeksi juga harus dimaksimalkan. Kemudian isolasi juga sangat penting untuk mencegah adanya penularan yang masif dari wabah. Baru kemudian tracing untuk memastikan tidak ada penularan lagi," pungkas Joni yang juga Dirut RSUD Dr Soetomo ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved