PSBB di Malang
Bupati Malang Heran saat Kunjungi Pasar Singosari, Masih Ada Warga Tak Terapkan Physical Distancing
Bupati Malang, Muhammad Sanusi mendapati pemandangan tak sesuai ekspetasinya tentang penerapan physical distancing saat mengunjungi Pasar Singosari
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Bupati Malang, Muhammad Sanusi mendapati pemandangan yang tak sesuai ekspetasinya tentang penerapan physical distancing atau jaga jarak saat mengunjungi Pasar Singosari, Minggu (17/5/2020).
Pantuan di lokasi, masih banyak masyarakat yang belum memahami prosedur ketika beraktivitas di luar rumah.
Tampak masih banyak masyarakat maupun pengendara jalan yang tidak memakai masker.
Alhasil, penerapan physical distancing masih semu dalam keramaian.
• Hasil Rapid Test Covid-19 338 Pengunjung Kafe dan Warkop yang Terjaring Razia Jam Malam di Mojokerto
• Ibu Rumah Tangga asal Kabupaten Jember Terpapar Virus Corona, Padahal Tak Punya Riwayat Bepergian
• Sebanyak 95 Desa di Pamekasan Belum Cairkan BLT Dana Desa, Tunggu Proses Antri Giliran Pencairan
Padahal jauh-jauh hari sebelum penerapan pembatasan sosial atau PSBB diterapkan, Muhammad Sanusi mengaku sudah gencar melakukan imbauan physical distancing lewat jajaran organisasi perangkat daerah.
"Imbauan ayo diterapkan. Mari pakai masker," ujar Muhammad Sanusi saat berjalan menyusuri jalanan pasar yang padat dengan pembeli dan penjual pagi itu.
Tak hanya penerapan physical distancing yang belum diterapkan, Muhammad Sanusi mendapati pedagang pasar masih tidak mentaati Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2020 Tentang PSBB di Kabupaten Malang.
Peraturan tersebut mengatur operasional pusat perdagangan, termasuk pasar harus melaksanakan sistem nomor ganjil genap atau bergiliran tiap harinya.
"Tidak ada titik temu, ikuti aturan. Jika gak ikut aturan akan diambil tindakan. Bisa ditutup," sesal Muhammad Sanusi.
• Hari Kedua PSBB Malang Raya, Volume Kendaraan di Pos Check Point Jalan Raya Balearjosari Meningkat
• Sebanyak 65 Warga Binaan di Rutan Klas IIB Sampang Dapat Asimilasi dan Integrasi Kemenkumham
• Pengumuman Hasil Seleksi PPDB SMPN Kota Malang via WhatsApp/Telegram, Daftar Ulang Pakai Google Form
Sanusi menganggap semua sektor termasuk perekonomian sedang merugi saat kondisi wabah seperti saat ini.
"Tidak ada yang tidak rugi, semua rugi," ujar Muhammad Sanusi realistis.
Sanusi tidak akan memberikan kompensasi bagi pedagang yang bandel alias tak mematuhi peraturan ganjil genap.
Menurutnya, pelanggar tak pantas diberikan kompensasi.
"La wong melanggar kok minta kompensasi," ujar Muhammad Sanusi heran.
Sanusi menegaskan segala aturan yang diterapkan di pasar saat PSBB bukanlah pelarangan. Namun hanya sebatas pembatasan.
"Kami sudah laksanakan sosialisasi. Kami tegaskan pedagang bukan dilarang berjualan. Tapi cuma dibatasi. Sederhananya sekarang buka, besok tutup begitu sistem ganjil genap," kata Muhammad Sanusi.