PSBB di Malang

Sutiaji Tak Ingin PSBB di Kota Malang Diperpanjang, Kini Tengah Susun Kebijakan untuk New Normal

Kota Malang tak ingin lagi memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/MOHAMMAD RIFKY EDGAR
Wali Kota Malang, Sutiaji saat hadir dalam acara pertemuan tiga Sekretaris Daerah Malang Raya di Kantor Bakorwil III Malang, Senin (11/5/2020). 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji telah menyampaikan, Kota Malang tak ingin lagi memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sutiaji mengaku, keputusan tersebut disampaikan setelah memperhatikan berbagai macam pertimbangan.

Alasan yang utama bagi Sutiaji dengan tidak ingin memperpanjang PSBB ialah ingin menguatkan kembali sektor ekonomi di Kota Malang.

New Normal di Jawa Timur Belum Bisa Dilakukan Dalam Waktu Dekat, Hal Penting Ini Jadi Pertimbangan

6000 Warga Jember Jalani Rapid Test, Orang yang Hasil Tesnya Reaktif Diminta Isolasi di Rumah Sakit

Pria Trenggalek Dibakar Hidup-Hidup Sekelompok Remaja usai Lebaran, Begini Keadaan Korbannya

Untuk itu, pihaknya kini sedang menyusun kebijakan baru yang diberi nama dengan new normal.

"PSBB di Malang terakhir tanggal 30 Mei 2020. Kami pastikan tidak menambah," ucapnya, Selasa (26/5/2020).

"Saat ini kami sedang menyusun new normal. Bulan Juni kita harus masuk," sambung dia.

"Sektor ekonomi harus kita gerakkan dan kita kuatkan," tambah dia.

Dengan tidak menambah lagi masa penerapan PSBB, Sutiaji tetap meminta agar protokol Covid-19 terus diterapkan.

Terutama di tempat umum ataupun layanan umum yang biasanya banyak didatangi oleh masyarakat.

Seperti di pasar tradisional maupun di toko dan warung makan yang ada di Kota Malang.

"Ada dan tidaknya Covid-19 kita harus menjalankan hidup bersih dan sehat," kata dia.

" Ini yang seterusnya harus kita lakukan di saat non PSBB," ucapnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan meningkatkan pemantaun terhadap orang-orang yang memiliki gejala riwayat penyakit kronis (Prolanis) di Kota Malang.

Untuk itu, Sutiaji berterima kasih kepada BPJS Kesehatan Kota Malang yang telah memberikan data Prolanis kepada Pemkot Malang.

"Saat ini ada 17.000 Prolanis di Kota Malang. Ini yang kita pantau dengan benar. Dan kita kuatkan imunnya," ucapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved