Berita Sampang
Sampang Zona Oranye Virus Corona, Jumlah Karyawan yang Dirumahkan Akibat Covid-19 Mulai Berkurang
Sejumlah karyawan perusahaan di Kabupaten Sampang yang kembali bekerja setelah Kota Bahari berstatus zona oranye.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG – Jumlah karyawan yang dirumahkan oleh sejumlah perusahaan di Kabupaten Sampang, berkurang meskipun pandemi virus corona Covid-19 belum selesai.
Sebelumnya, ada 245 karyawan di Kabupaten Sampang yang dirumahkan akibat pandemi Cvid-19.
Ratusan karyawan tersebut dari empat perusahaan di antaranya, perusahaan jahit sepatu milik Usaha Dagang (UD) Suramadu di Kecamatan Omben, Hotel Camplong, Hotel Semilir, dan Hotel Bahagia.
• Ibu Hamil di Kota Batu Wajib Jalani Rapid Test, Tak Ada Pungutan Biaya Tes Cepat Alias Gratis
• Bule asal Belgia Kepergok Mencuri Sosis di Minimarket, Datang ke Surabaya Bekerja sebagai Chef Hotel
• Hotel hingga Tempat Wisata di Malang Boleh Beroperasi, Pemkot Siap Mata-Matai Protap Kesehatannya
Dari empat perusahaan yang merumahkan karyawannya, dua di antaranya ada yang sudah aktif kembali dan juga ada yang masih berencana memperkerjakan.
Kasi Perindustrian Diskumnaker Sampang, Heru mengatakan, ada satu perusahaan perhotelan yang sudah memperkerjakan karyawannya meskipun dalam sistem shift.
Hotel tersebut merupakan Hotel Bahagia yang berlokasi di Jalan Bahagia.
Bahkan ada juga hotel lainnya yakni, Hotel Semilirdi Jalan Syamsul Arifin yang berencana memanggil karyawannya kembali.
“Kalau Hotel Semilir berencana memanggil karyawannya lagi akhir bulan Juni," ujarnya kepada TribunMadura.com, Selasa (23/6/2020).
"Jadi mungkin bulan depan sudah mulai bekerja," sambung dia.
• Janji Bupati Pamekasan ke Petani Tembakau Tahun Ini, Bakal Lakukan Aksi Beda Dibanding Sebelumnya
• Pabrik Rokok PT Tanjung Odi Ditutup setelah Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19 di Sumenep Madura
Sementara untuk dua perusahaan lainnya seperti, perusahaan jahit sepatu milik Usaha Dagang (UD) Suramadu dan Hotel Camplong masih belum ada kejelasan kapan yang akan dibuka kembali perusahannya.
Heru menyampaikan, beberapa hari sebelumnya dirinya memonitor dua perusahaan tersebut namun, keduanya masih belum ada rencana untuk memanggil karyawannya kembali khawatir akan sepi pengunjung.
“Karyawan perusahaan jahit sepatu milik Usaha Dagang (UD) Suramadu paling banyak yang dirumahkan dari pada yang lain, sebanyak 190 orang tapi merreka masih menunggu kabar dari Sidoarjo untuk kembali aktif,” terang Heru.
Lebih lanjut, pihaknya mengharapkan bagi karyawan yang masih dirumahkan agar mendaftar kartu prakerja sebab, mereka diprioritaskan untuk lolos.
“Data karyawan yang dirumahkan sudah dikerimkan ke Pemerintah Provinsi dan lanjut dikirim ke kementrian sehingga, menjadi prioritas untuk lolos kartu prakerja,” pungkasnya.
• Kisah Siswa SD di Pamekasan, Rela Bersepeda Menjemput Tugas ke Rumah Gurunya Karena Tak Punya HP