Kenali Gejala Penyakit Listeria yang Disebabkan Bakteri Listeria, Waspada Jika Demam dan Nyeri Otot
Penyakit listeria merupakan infeksi yang disebabkan makan makanan yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
TRIBUNMADURA.COM - Kementerian Pertanian memusnahkan jamur enoki yang ada di pasaran.
Pemusnahan itu dilakukan karena terdapat bakteri Listeria pada jamur enoki.
Jika dikonsumsi, bakteri Listeria dapat menyebabkan penyakit listeria.
• Mengenal Bakteri Listeria yang Ada di Jamur Enoki, Bisa Sebabkan Infeksi Darah, Kenali Gejalanya!
• Jamur Enoki Mengandung Bakteri Listeria yang Berbahaya, Perhatikan Waktu Memasak dan Suhunya
• Dua Dokter di Jawa Timur Meninggal Dunia Diduga Covid-19, Gugus Tugas Jatim Beri Klarifikasi
Penyakit listeria merupakan infeksi yang disebabkan makan makanan yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
Melansir Better Health, penyakit dengan nama lain Listeriosis ini bisa merenggut nyawa pada orang dengan kondisi daya tahan tubuh lemah dan manula.
Selain itu, penyakit listeria juga bisa berdampak fatal pada ibu hamil, termasuk bayi di dalam kandungan dan bayi baru lahir.
Penyakit listeria belakangan menjadi sorotan menyusul temuan kontaminasi bakteri listeria di jamur enoki dari sejumlah produsen di berbagai negara.
Otoritas keamanan pangan di sejumlah negara, termasuk Indonesia pun memperketat pengawasan peredaran jamur enoki.

• Segudang Manfaat Mengonsumsi Jamur Enoki, Jamur yang Dimusnahkan Pemerintah Karena Bakteri Listeria
Selain jamur enoki, terdapat beberapa makanan yang berisiko tinggi tercemar bakteri listeria, di antaranya:
- Jamur, buah, sayuran segar yang tidak higienis
- Makanan laut siap saji seperti ikan asap, kerang, tiram
- Makanan laut mentah seperti sashimi atau sushi
- Buah dan sayuran siap saji seperti salad, prasmanan, sampai di roti isi
- Daging siap saji yang tidak dimasak ulang seperti sosis, ham, salami, dll
- Susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi
- Makanan siap saji dan daging sisa yang tidak dipanaskan ulang lebih dari sehari
- Saus atau sambal yang digunakan untuk cocolan sayur atau buah segar tak higienis
• Cara Membuat Dalgona Coffee Tanpa Mixer Cuma Butuh 3 Menit, Simak Resep Kopi Dalgona di Sini
Penderita yang terinfeksi bakteri listeria bisa merasakan gejala ringan sampai berat.
Melansir Web MD, begitu tubuh terinfeksi bakteri listeria, penderita umumnya menunjukkan tanda keracunan makanan, di antaranya:
- Demam
- Badan panas dingin
- Nyeri otot
- Mual
- Diare
Gejala bisa muncul dalam hitungan hari atau selang lebih dari 30 hari setelah penderita mengonsumsi bakteri yang terkontaminasi listeria.
Jika infeksi listeria telah menyebar ke sistem saraf, beberapa gejala yang muncul antara lain:
- Sakit kepala
- Leher terasa kaku
- Bingung
- Kehilangan keseimbangan
- Kejang
Infeksi listeria pada ibu hamil umumnya hanya menunjukkan gejala ringan.
Namun, dampaknya bisa fatal bagi bayi di dalam kandungan.
Risiko terburuknya bayi bisa meninggal di dalam kandungan atau mengalami gejala infeksi yang mengancam jiwa selang beberapa hari setelah bayi dilahirkan.
Tanda atau gejala infeksi listeria pada bayi baru lahir meliputi:
- Enggan menyusu
- Rewel
- Demam
- Muntah
- Susah bernapas
Untuk menentukan diagnosis penyakit listeria, dokter umumnya melakukan tes darah atau urine.
Cara mengatasi penyakit listeria
Cara mengatasi penyakit listeria bervariasi, tergantung tingkat keparahan penyakit.
Menurut Mayo Clinic, kebanyakan orang dengan gejala keracunan makanan ringan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Pada orang dengan kondisi fisik prima, penyakit listeria bisa sembuh dalam tiga hingga lima hari.
Melansir Healthline, pertolongan pertama untuk mengatasi gejala awal keracunan makanan seperti penyakit listeria di rumah adalah mencegah dehidrasi.
Begitu mengalami gejala keracunan makanan, penderita disarankan minum banyak air putih, cairan elektrolit, jus buah, atau air kelapa.
Hindari asupan berkafein karena bisa mengiritasi saluran pencernaan.
Sebelum penderita diberi obat untuk menghilangkan diare dan mual, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Penggunaan obat tersebut dapat menutupi tingkat keparahan penyakit dan rentan membuat perawatan penyakit tertunda.
Selain itu, penderita yang mengalami gejala keracunan makanan perlu banyak beristirahat.
Apabila gejala infeksi serius, jangan tunda untuk mencari bantuan tenaga medis profesional. Infeksi listeria yang serius perlu diobati dengan antibiotik. Pemberian antibiotik wajib di bawah pengawasan dokter, terutama pada ibu hamil.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penyakit Listeria: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi