Virus Corona di Malang
Dilema Pedagang Sapi di Pasar Hewan Singosari Malang Jelang Idul Adha, Keluhkan Harga Sapi Merosot
Pedagang sapi di Pasar Hewan Singosari, Kabupaten Malang mendapati kenyataan harga hewan dagangannya turun jelang Idul Adha 1441 Hijriyah.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Pedagang sapi di Pasar Hewan Singosari, Kabupaten Malang mendapati kenyataan harga hewan dagangannya turun jelang Idul Adha 1441 Hijriyah yang jatuh pada 31 Juli 2020.
"Saat sedang Corona ini sapi jenis limosin misalnya, harga turun itu lumayan besar. Biasanya Rp 30 juta sedangkan saat ini Rp 27 juta," tutur Pengelola Pasar Hewan Singosari, Yunus saat dihubungi, Rabu (15/7/2020).
Yunus menambahkan, penurunan harga juga dikeluhkan para pedagang sapi potong.
Jenis sapi yang populer disebut sapi belangan ini dibandrol dengan harga Rp 16 juta.
• Gagal Curi Motor di Genteng Surabaya, Aksi 2 Bandit Terekam CCTV, Nyaris Kepergok Warga Setempat
• Polsek Palengaan akan Mediasi dengan Pemilik SPBU Larangan Soal Aturan Isi Bensin Pakai Jeriken
• Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa akan Lakukan Bimtek Manajemen Pengelolaan BUMDes di Sampang
"Sapi potong atau sapi belangan turunnya menjadi Rp 16 juta padahal tahun sebelumnya bisa mencapai Rp 20 juta," tutur Yunus.
Meski harga sapi di pasaran sedang mengalami penurunan, nyatanya hal tersebut tidak selaras dengan naiknya penjualan hewan sapi.
"Nyatanya meski harga turun masih tidak terjual cepat dibandingkan dulu meski harga mahal jelang Idul Adha masih ada yang beli," ucap Yunus.
Di sisi lain, Pasar Hewan Singosari masih kesulitan terapkan physical distancing kepada para pedagang dan pembeli.
Bahkan, Petugas Pasar Hewan Singosari, Ahmad Rozak menerangkan, pada pedagang tersebut menggunakan masker sebatas formalitas saja.
Alhasil, imbauan physical distancing di pasar yang terletak di Desa Dengkol itu masih susah diterapkan.
• Kemenag Rilis Lamanya Antrean Haji, Kabupaten Sumenep Madura Mencapai 30 Tahun
• Emil Dardak Kenang Sosok Kepala Bappeda Jatim yang Meninggal karena Covid-19, Ungkap Kesamaan Hobi
• Pemkab Sampang Bantu Perbaikan 32 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Dana Bantuan Rehab dari DAU
"Mayoritas memang sudah pakai masker tapi kadang cuma formalitas saja. Jadi kesadarannya masih kurang. Memang kita dari sisi pengetatan protokol kesehatan, kadang kalau kita terlalu ketat namun tidak dibarengi dari kesadaran para penjualnya yang kurang sadar," beber Rozak.
Rozak menambahkan, pihaknya membutuhkan tambahan alat thermogun atau alat pengecek suhu.
Ini dikarenakan jumlah thermogun di Pasar Singosari masih minim alias hanya berjumlah dua thermogun.
"Pengecekan suhu kadang tidak ada karena alatnya dipakai pasar sebelah dan cuma ada 2. Dulu sering pakai tapi karena jumlahnya sedikit dan gantian ya gak efektif makainya," tutur Rozak.