Berita Viral

Viral, Acara Pernikahan Berubah Tragedi, Pengantin Wanita Kesurupan dan Merintih Saat Jalani Adat

Pesta pernikahan berubah menjadi tragedi, setelah pengantin wanita kesurupan. Saat itu, tradisi pernikahan digelar, tapi semua berubah mencekam

Editor: Aqwamit Torik
Instagram/Ongky Hidayat
Seorang pengantin wanita di Desa Tambalalung Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah mendadak pingsan dan alami kesurupan di tengah acara resepsi pernikahan pada hari Minggu (13/9/2020). 

TRIBUNMADURA.COM -  Pesta pernikahan berubah menjadi tragedi, setelah pengantin wanita kesurupan.

Saat itu, tradisi pernikahan digelar, tapi semua berubah mencekam saat mempelai wanita pingsan.

Sontak seluruh pengunjung dan pengantin pria kaget melihat keadaan itu.

Diduga ada beberapa syarat yang kurang.

Peristiwa tak terduga terjadi dalam sebuah perhelatan pernikahan yang digelar pada Minggu 13 September 2020.

Katalog Promo Alfamart Rabu 16 September 2020, Diskon Daia Rp 27.900 dan Minyak Goreng 2L Rp 24.700

Ikan Hiu Makan Tomat, Usai Viral di Instagram dan Twitter Odading Mang Oleh Kini Diserbu Pembeli

Suami Antarkan Istri Layani Bookingan Pelanggan, Usai Berhubungan Istri Ditemukan Tewas, ada Tanda

Seorang pengguna media sosial bernama Ongky Hidayat mengunggah video resepsi pernikahan yang berubah kacau lantaran pengantin wanita alami hal tak terduga.

Ongky mengunggah video peristiwa tersebut melalui Instagram @ongkyhidayat dan akun TikTok @ongkyhidayat_.

Mempelai wanita diduga kesurupan di tengah acara resepsi pernikahan diduga karena syarat tradisi kurang
Mempelai wanita diduga kesurupan di tengah acara resepsi pernikahan diduga karena syarat tradisi kurang (instagram @ongkyhidayat_ via serambinews)


Dalam video yang beredar, tampak pasangan pengantin yang berasal dari Desa Tambalalung Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah itu sedang bersanding di atas pelaminan.

Baik pengantin lelaki maupun wanita yang mengenakan busana adat pengantin semula hendak berdiri untuk melakukan pemotretan di atas pelaminan.

Baru saja berdiri, pengantin wanita langsung terjatuh dan kemudian pingsan.

Selanjutnya, video tersebut menampilkan kondisi pengantin wanita yang menangis merintih dalam kondisi mata terpejam.

Didampingi oleh pengantin pria dan orang lainnya, si mempelai wanita berbalut busana adat warna kuning itu terus mengerang seolah merasakan kesakitan.

Ia bahkan berkali-kali memanggil ibunya, sementara di sisi mempelai wanita itu terlihat warga lain berusaha mengobati si wanita.

Disebutkan, pengantin wanita tersebut kesurupan akibat kekurangan bumbu-bumbu yang menjadi tradisi di daerah mereka.

Saat dihubungi Serambinews.com ( TribunMadura.com network ), Senin (14/9/2020) melalui direct messenger, penggunggah alias Ongky Hidayat membenarkan informasi bahwa peristiwa itu terjadi karena kekurangan syarat tradisi.

Disampaikan Ongky, peristiwa yang direkam olehnya itu terjadi pada saat acara resepsi pernikahan yang berlangsung di kediaman mempelai wanita.

"Terjadi saat acara resepsi, akad nikah hari Jum'at (11/9/2020)," kata Ongky kepada Serambinews.com, Senin (14/9/2020).

Ongky yang hadir sebagai keluarga, yakni sepupu dari mempelai pria mengaku merupakan penduduk asli Kabupaten Kapuas.

"Mempelai laki-laki orang Palangkaraya, sedangkan saya penduduk kabupaten asli dimana hajatan tersebut diselenggarakan," tutur Ongky.

Tak Mau Menyapu, 11 Pelanggar Protokol Kesehatan di Bangkalan Lebih Memilih Bayar Denda Rp 50 Ribu

Cek Sekarang! Subsidi Gaji BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3 Sudah Cair Hari Ini Setelah Tertunda

Ongky memaparkan, bahwa di daerahnya ada sebuah tradisi yang oleh masyarakat sekitar dinamai dengan Pinduduk.

Oleh masyarakat di daerahnya, pinduduk dipercaya secara turun-temurun sebagai pelindung bagi pasangan pengantin dari serangan makhluk halus.

Itu, kata Ongky, menjadi syarat bagi pasangan pengantin di daerah tersebut sebelum mereka mengenakan pakaian adat dan bersanding di pelaminan.

"Pinduduk itu dipercaya oleh masyarakat dari turun temurun sebagai pelindung mempelai pengantin dari gangguan makhluk halus saat kedua mempelai bersanding dipelaminan," tambahnya.

Biasanya, lanjut Ongky, pinduduk itu dilaksanakan sebelum acara resepsi pernikahan.

Tapi itu tergantung dari masing-masing masyarakat.

"Biasanya diletakkan di pelaminan atau di kamar pengantin," lanjut Ongky.

Dalam kasus yang terjadi pada pengantin wanita, disampaikan oleh Ongky bahwa ada syarat pinduduk yang tidak dilengkapi.

"Kata keluarga aku sih syaratnya itu kurang belum lengkap, beras kuning tampung tawar lawan kopi pahit dan manis," tulis Ongky dalam video dan kolom keterangan postingannya.

Hal itulah membuat pengantin wanita berteriak, yang menandakan dia sudah dikuasai oleh makhluk halus, papar Ongky.

Ongky melanjutkan, kondisi kerasukan pada umumnya terjadi pada mempelai wanita.

Menurutnya, itu dikarenakan wanita lebih rentan terkena gangguan makhluk halus jika syarat pinduduk tidak dilengkapi.

Sementara pengantin laki-laki dalam video yang merupakan sepupu Ongky, disebutkan bahwa sebelum acara, dia sudah mendapatkan ritual tampung tawar.

Sayang, ritual tersebut hanya sempat dilakukan terhadap mempelai lelaki saja.

Sedangkan untuk pengantin wanita, tradisi tersebut biasanya dilakukan oleh penata rias daerah yang menangani mereka, kata Ongky.

Ongky menambahkan, kondisi pengantin wanita yang mengalami kerasukan kembali menjadi normal pada hari pelaksanaan resepsi itu juga.

Pasangan pengantin itu pun kembali bersanding di pelaminan, setelah mendapat bantuan dari para tetua adat daerah untuk menyadarkan pengantin wanita. (Yeni Hardika)

Sebagian artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Disebut Syarat Tradisi Kurang, Pengantin Wanita Kesurupan Saat Resepsi, Tiba-tiba Jatuh di Pelaminan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved