Berita Bondowoso
Lubang Sumur Galian Dimasuki 2 Orang Supranatural, Ternyata ada Pemukiman Kuno Hingga Candi
Saat dimasuki oleh dua orang yang punya kekuatan supranatural itu, ternyata terdapat pemukiman kuno. Selain itu terdapat sebuah candi di dalam sumur
Kini pemerintah berharap warga bisa kembangkan potensi wisata.
Kepala Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindik bud) Bondowoso, Hery Kusdarijanto berharap masyarakat dan perangkat desa bisa mengelola potensi pariwisatanya sendiri.
Utamanya, potensi wisata Sejarah.
• Dituntun Mimpi, Abdul Ghani Nekat Gali Sumur di Dekat Rumahnya, ada Banyak Benda Kuno Ditemukan
• Unik, Ponsel Hilang Berhasil Ditemukan Kembali Ternyata Karena Dicuri Monyet, ada Foto Selfie Monyet
• Ikan Hiu Makan Tomat, Usai Viral di Instagram dan Twitter Odading Mang Oleh Kini Diserbu Pembeli
Misalnya, di Desa Alas Sumur, Pujer, Bondowoso.
Sejumlah warga menemukan benda-benda kuno yang tertimbun tanah.
Selain itu, di Desa Alas Sumur terdapat peninggalan Zaman Megalitikum.
Dengan adanya temuan itu, pihak desa bersama masyarakat bisa membuat museum mini yang tentunya di bawah pengawasan Dindikbud Bondowoso.
"Karena potensi yang bagus berasal dari desa. Saya berharap pihak desa dan warga setempet bisa mengelola potensi yang ada," katanya, Rabu (16/9).
Terkait pengembangan potensi wisata sejarah, lanjut Hery, pihaknya masih menunggu penelitian lebih lanjut dari BPCB Jatim.

"Kalau perlu dikembangkan, kami siap mengembangkan," ujarnya.
Ia menyebutkan, sedangkan untuk proses ekskavasi di lokasi temuan baru, yakni sumur milik Abdul Ghani warga Alas Sumur, pihaknya juga masih menunggu arahan dari BPCB Jatim.
"Kami lihat terlebih dahulu, apa menarik untuk dikembangkan atau tidak," terangnya.
Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan proses ekskavasi tak bisa dilakukan. Sebab, lokasi temuan benda kuno berada dekat dengan pemukiman warga.
"Yang saya inginkan masyarakat jika menemukan benda kuno menginformasikan ke pihak Disdikbud Bondowoso serta lebih peduli.
Kemungkinan ekskavasi bisa dilakukan apabila ada warga lain yang menemukan benda-benda kuno di area persawahan.
Temuan itu bisa jadi merupakan kelanjutan atau berkesinambungan dengan temuan di sumur Abdul," pungkasnya. (nen)
3. Nekat gali sumur meski berpotensi rumah roboh
Abdul Ghani sempat diperingatkan jika tetap nekat menggali sumur, rumahnya berpotensi akan roboh.
Peringatan yang disampaikan oleh Kepala Desa sempat tak diindahkan oleh Abdul Ghani.
Ia hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh mimpi.
Saat menggali sumur ternyata ada benda terkubur bak harta karun.
Abdul Ghani Warga Desa Alas Sumur, Pujer, Bondowoso menggali tanah untuk mencari sumber air dan menemukan benda kuno di dalam air sumur yang ia gali di samping kanan rumah.
Ada beberapa lapisan di dalam sumur yang ia gali.
Padahal sebelumnya ia mendapatkan sebuah peringatan dari Kepala Desa agar tidak melakukan tindakan tersebut.
Siapa sangka, jika Abdul Ghani kekeuh menggali sumur di samping rumahnya.
Semua berawal dari mimpi aneh yang menuntunnya.
• Suami Antar Istri Layani Pria Lain, Usai Berhubungan Istri Ditemukan Tewas, ini Dugaan Kematiannya
• Ikan Hiu Makan Tomat, Usai Viral di Instagram dan Twitter Odading Mang Oleh Kini Diserbu Pembeli
• Tragedi Kelam G30S PKI, Soekarno Ditawari Dukung Manuver PKI, Jawaban Tegas Jadi Pukulan Telak PKI
Benda-benda tersebut antara lain, batu bata merah dengan corak garis melengkung dan lurus, fragmen porselen (keramik) bermacam warna, adapula kerangka tulang.
Abdul menceritakan, sebelum menemukan benda-benda kuno itu, ia mencari sumber air untuk keperluan sehari-hari.
Ia pun, menggali tanah berdiameter sekitar 40 cm di samping kanan rumah untuk dibikin sumur dengan alat sederhana.

"Awalnya, saya mencari sumber air dengan cara menggali tanah di samping rumah," katanya, Rabu (16/9).
Perlahan, dia pun menggali tanah dengan linggis dan pacul kecil.
Setelah, Abdul menggali tanah hingga kedalaman 5 meter, siapa sangka dirinya justru mendapati benda kuno di dinding tanah galian.
Abdul menyebutkan, benda kuno itu tak ditemukan di satu titik saja.
Sebab, posisi benda kuno itu berada pada sebuah lapisan tanah.
Lapisan, pertama, Abdul menemukan kerangka tulang yang sudah tak utuh.
Pada saat itu, posisi kerangka tulang tak tertimbun di dalam tanah.
Kerangka tulang tersebut tercecer pada sebuah lobang besar.
Di bibir lobang, terdapat mangkok bercorak titik-titik putih menyerupai awan di cekungannya.
Selain itu, Di dalam mangkok berisi air dan bunga.
Bentuk mangkok masih utuh.
"Lobangnya besar di sebelah barat dinding sumur. Orang dewasa bisa masuk ke lobang tersebut dengan cara merangkak. Saya tak berani masuk, hanya melihat dari bibir lobang itu," terangnya.
Kendati, bulu kuduknya berdiri karena menemukan kerangka tulang di lobang misterius, dirinya tetap menggali.
Tak dalam dia menggali, dirinya mendapati pecahan atau fragmen porselen.
Fragmen porselen ditemukan di lubang yang lebih kecil.
"Jadi, ada dua lubang di sana. Tapi lebih kecil dari lubang yang ke dua," paparnya.
Tak berhenti di situ, Abdul tetap melanjutkan penggalian.
Abdul menggali tak terlalu dalam, pada lapisan ke empat ini, ia menemukan struktur batu bata merah.
Batu bata merah tersebut posisinya tertimbun di bawah pasir yang menurutnya aneh, karena berwana hitam dan halus.
Abdul memperkirakan lapisan pasir hitam yang menimbun batu bata merah ketebalannya sekitar 2 cm.
"Sebagian batu bata saya angkat ke atas. Ada yang masih utuh, ada yang retak karena terkena pacul," pungkasnya. (nen)
4. Temukan benda kuno peninggalan jaman dinasti
Salah seorang warga Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Bondowoso, Abdul Ghani, menemukan struktur bata kuno saat menggali sumur di dekat rumahnya.
Bersamaan dengan itu, ia juga menemukan dua fragmen porselen/keramik.
Abdul Ghani mengatakan, bahwa ia mencari mata air persis di samping rumahnya.
Namun di kedalaman 5 meter, ia menemukan benda-benda kuno.
Yakni berupa struktur bata, dua pecahan keramik, satu mangkok keramik utuh dan tulang.
Terkait penemuan ini, Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, pihaknya mengidentifikasi fragmen porselen kalsedon hijau berasal dari Dinasti Yuan antara abad ke 13-14.
• Benda Kuno yang Ditemukan Abdul Ghani di Dalam Sumur Kemungkinan Peninggalan Kerajaan Majapahit
• Sudah Dapat Peringatan, Abdul Ghani Tetap Nekat Gali Sumur, Temukan Benda Kuno dan Kerangka Tulang
• Sumenep Mengaji, Ratusan Guru Ngaji di Pragaan Deklarasi Kemenangan Achmad Fauzi - Dewi Khalifah
• Dituntun Mimpi, Abdul Ghani Nekat Gali Sumur di Dekat Rumahnya, ada Banyak Benda Kuno Ditemukan
Fragmen porselen putih juga berasal dari Dinasti Yuan awal atau Dinasti Song akhir abad 12-13. Dilihat dari ciri-ciri berat porselen yang ringan, benda ini diproduksi di Donghua, China.
"Untuk mangkok motif titik-titik putih menyerupai awan di cekungannya cenderung modern. Tak ditemukan keramik atau porselen dari Dinasti Ming atau Dinasti Yuan yang berbentuk seperti itu," ungkapnya, Rabu (16/9).
Terkait kerangka tulang yang ditemukan Abdul, lanjut Wicaksono, cenderung tidak dari abad ke-14. Sebab, temuan sedimennya tak mendukung terjadinya pemfosilan.
"Karena, kami tidak pernah menemukan kerangka dari abad ke-14. Kecuali, kerangka tersebut terfosilkan. Tak mungkin kerangka itu utuh tanpa proses fosil (pengawetan secara alami) terlebih dahulu. Itu mungkin kerangka hewan," pungkasnya.
Informasi sebelumnya, Abdul Ghani Warga Desa Alas Sumur, Pujer, Bondowoso menggali tanah untuk mencari sumber air dan menemukan benda kuno di dalam air sumur yang ia gali di samping kanan rumah.
Ada beberapa lapisan di dalam sumur yang ia gali.
• Forkopimda Sampang Resmikan Mobil Pemburu Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19
• Isu Keretakan Rumah Tangga Rizki dan Nadya, Arie Untung Singgung Pertahankan Pernikahan: Kita Doakan
• Tak Mau Menyapu, 11 Pelanggar Protokol Kesehatan di Bangkalan Lebih Memilih Bayar Denda Rp 50 Ribu
Padahal sebelumnya ia mendapatkan sebuah peringatan dari Kepala Desa agar tidak melakukan tindakan tersebut.
Siapa sangka, jika Abdul Ghani kekeuh menggali sumur di samping rumahnya.
Semua berawal dari mimpi aneh yang menuntunnya.
5. Beragam jenis benda kuno ditemukan
Benda-benda tersebut antara lain, batu bata merah dengan corak garis melengkung dan lurus, fragmen porselen (keramik) bermacam warna, adapula kerangka tulang.
Abdul menceritakan, sebelum menemukan benda-benda kuno itu, ia mencari sumber air untuk keperluan sehari-hari.
Ia pun, menggali tanah berdiameter sekitar 40 cm di samping kanan rumah untuk dibikin sumur dengan alat sederhana.
"Awalnya, saya mencari sumber air dengan cara menggali tanah di samping rumah," katanya, Rabu (16/9).
Perlahan, dia pun menggali tanah dengan linggis dan pacul kecil.
Setelah, Abdul menggali tanah hingga kedalaman 5 meter, siapa sangka dirinya justru mendapati benda kuno di dinding tanah galian.
Abdul menyebutkan, benda kuno itu tak ditemukan di satu titik saja.
Sebab, posisi benda kuno itu berada pada sebuah lapisan tanah.
Lapisan, pertama, Abdul menemukan kerangka tulang yang sudah tak utuh.
Pada saat itu, posisi kerangka tulang tak tertimbun di dalam tanah.
Kerangka tulang tersebut tercecer pada sebuah lobang besar.
Di bibir lobang, terdapat mangkok bercorak titik-titik putih menyerupai awan di cekungannya.
Selain itu, Di dalam mangkok berisi air dan bunga.
Bentuk mangkok masih utuh.
"Lobangnya besar di sebelah barat dinding sumur. Orang dewasa bisa masuk ke lobang tersebut dengan cara merangkak. Saya tak berani masuk, hanya melihat dari bibir lobang itu," terangnya.
Kendati, bulu kuduknya berdiri karena menemukan kerangka tulang di lobang misterius, dirinya tetap menggali.
Tak dalam dia menggali, dirinya mendapati pecahan atau fragmen porselen.
Fragmen porselen ditemukan di lubang yang lebih kecil.
"Jadi, ada dua lubang di sana. Tapi lebih kecil dari lubang yang ke dua," paparnya.
Tak berhenti di situ, Abdul tetap melanjutkan penggalian.
Abdul menggali tak terlalu dalam, pada lapisan ke empat ini, ia menemukan struktur batu bata merah.
Batu bata merah tersebut posisinya tertimbun di bawah pasir yang menurutnya aneh, karena berwana hitam dan halus.
Abdul memperkirakan lapisan pasir hitam yang menimbun batu bata merah ketebalannya sekitar 2 cm.
"Sebagian batu bata saya angkat ke atas. Ada yang masih utuh, ada yang retak karena terkena pacul," pungkasnya. (nen)