Berita Lamongan

Ke Musala Bukannya Ibadah, Tapi Warga Gresik Ini Malah Curi Kotak Amal di Lamongan, Ini Kronologinya

Kasus pencurian kotak amal kembali terjadi di Musala Mambaut Tolibin, Dusun Karangturi, Desa Karangturi, Kecamatan Glagah, Jum'at (11/12/2020).

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/HANIF MANSHURI
Kasus pencurian kotak amal kembali terjadi di Musala Mambaut Tolibin, Dusun Karangturi, Desa Karangturi, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Jum'at (11/12/2020). 

TRIBUNMADURA.COM - Kasus pencurian kotak amal kembali terjadi di Musala Mambaut Tolibin, Dusun Karangturi, Desa Karangturi, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Jum'at (11/12/2020).

Pencurian tersebut dilakukan Anwar (54) asal Desa Keramat, Kecamatan Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik.

Namun aksi pencuri tersebut gagal, pasalnya warga sekitar yang mengetahui lalu menangkapnya bersama-sama.

"Pelaku sudah kita amankan di Polsek Glagah," kata Kapolsek Glagah, AKP M. Kosim, Jum'at (11/12/2020).

Kejadian bermula pada dini hari Jum'at (11/12/2020) sekitar pukul 01.00 WIB.

Baca juga: Kecamatan Burneh di Kabupaten Bangkalan Masuk Zona Merah Covid-19, Kapolres: Jangan Remehkan Corona

Baca juga: Kasus Covid-19 di Ponorogo Meroket, Satu di Antara Tiga Dokter yang Isolasi Sudah Meninggal Dunia

Baca juga: Pemkab Inginkan Penjualan Batik Tulis Pamekasan Meningkat, Promosi Gencar hingga Tingkat Nasional

Baca juga: Anggota DPR RI H Syafiuddin Asmoro Prioritaskan Bus Sekolah untuk STAI Syaichona Cholil Bangkalan

Pelaku datang ke Musala Mambaut Tolibin dengan mengendarai sepeda pancal. 

"Datang langsung masuk musala, " kata saksi Minadi (62).

Pagi dini hari itu,  Minadi masih belum tidur dan duduk santai di teras rumahnya. Saksi curiga dengan kedatangan orang asing yang tiba - tiba masuk  ke serambi musala.  

Minadi  yang curiga dengan gelagat pelaku terus mengamatinya. 

Di serambi,  pelaku menuju tempat wudlu, kemungkinan untuk menghilangkan kecurigaan.  

Di tempat wudlu,  tersangka hanya mencuci tangan, kemudian  menuju tempat kotak amal. 

Sebelum membawa kabur, kotak amal tersebut digerak-gerakkan untuk memastikan ada isinya uang atau tidak.

Yakin kotak amal itu ada isinya uang, pelaku mengambil kotak amal tersebut.

"Kotak amal diangkat dan dibawa ke tempat wudlu dan dibuka paksa untuk mengambil uangnya," kata Minadi.

Tak ingin ada resiko jika ia menangkap pelaku seorang diri, Minadi kemudian membangunkan anaknya, Aripin (35).

Kemudian dua saksi menghampiri tersangka sembari berteriak. 

"Maling..,  maling, " teriak Aripin.

Baca juga: Pembobolan Kios di Pasar Srimangunan Terekam CCTV, Pelaku Sempat Buka Rolling Door & Angkat Etalase

Baca juga: Bawaslu: 2 TPS Berpotensi Dilakukan Pemungutan Suara Ulang, KPU Sumenep Masih Dalam Pengkajian

Baca juga: Dokter di Kabupaten Ponorogo Positif Covid-19 Meninggal Bersama Janin 7 Bulan yang Dikandungnya

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Malang Melonjak, Wali Kota Sutiaji Batal Beri Izin Wisuda Tatap Muka

Tersangka kemudian berlari ke arah utara musala dan bersembunyi di kolam yang masih rimbun rumput dekat mushola.

Mendapati tersangka sembunyi di lokasi itu, dua saksi, Minadi,  Arifin bergegas mengepung di sekitar musala.

Warga juga mulai berdatangan membantu dua saksi. 

Tak bisa berkutik, tersangka menyerahkan diri pada warga dan keluar di balik semak - semak.

Ada sebagian warga yang melampiaskan amarahnya dan menjulurkan bogem mentah ke wajah pelaku. 

Tersangka diamankan dan dibawa oleh perangkat desa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan karena ada luka di tubuh pelaku. 

Alasan ekonomi yang membuat Anwar nekat mencuri kotak amal.

"Saya sudah lama tidak bekerja, " aku tersangka. 

Sepeda angin, kotak amal dan uang  senilai Rp, 1.072.100 diamankan polisi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved