Berita Malang
Jelang Tahun Baru, PKL Kawasan Alun-Alun Kota Batu Jalani Rapid Test, 20 Orang di Antaranya Reaktif
Rapid test antibodi PKL di kawasan Alun-alun Kota Batu dilakukan menjelang liburan Tahun Baru 2021.
Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, BATU - Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-alun Kota Batu menjalani rapid test antibodi, Minggu (27/12/2020).
Rapid test antibodi PKL di kawasan Alun-alun Kota Batu dilakukan menjelang liburan Tahun Baru 2021.
Sekadar informasi, Pemerintah Kota Batu akan menutup Alun-alun Kota Batu dari perayaan malam Tahun Baru 2021.
Para PKL akan diarahkan ke sejumlah titik pinggir ruas jalan utama.
Baca juga: Tak Ada Penutupan Jalan di Kota Malang saat Malam Tahun Baru, Ini Langkah Polresta Malang Kota
Baca juga: Patroli Blue Light di Kota Malang Digencarkan Jelang Malam Tahun Baru, Sasar Pengguna Knalpot Brong
Baca juga: Batasi Aktivitas, Jam Malam hingga Penyekatan Wilayah Diberlakukan di Sidoarjo saat Malam Tahun Baru
Rapid test antibodi itu diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Batu.
Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, pihaknya meminta seluruh PKL Alun-alun Kota Batu untuk patuh menghadiri pelaksanaan rapid test.
Diperkirakan, ada sekitar 480 PKL yang tergabung dalam delapan paguyuban PKL.
Eko menjelaskan, pelaksanaan rapid test bukan hanya karena menghadapi libur panjang tapi juga sebagai upaya mengantisipasi penularan Covid-19 agar tak menyebarluas.
"Jadi berpikirnya bukan hanya ketika libur panjang ini. Maka harus ada antisipasi. Bagaimanapun itu harus ada antisipasi," kata Eko.
Ia menegaskan, pedagang harus menyadari saat ini sudah memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.
Baca juga: Malam Tahun Baru, Pusat Keramaian dan Area Wisata di Kabupaten Trenggalek Bakal Dijaga Polisi
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Blitar Bertambah 83 Kasus dalam 2 Hari, Pemkot Maksimalkan Rumah Isolasi
Pedagang dan pembeli harus mematuhi protokol kesehatan di masa adaptasi ini.
Pedagang yang berjualan makanan sangat diharuskan untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Pihaknya juga memberikan kemudahan sarana berupa wastafel di sekitar Alun-alun Kota Batu.
Hal ini agar pembeli maupun pengunjung bisa lebih mudah saat hendak mencuci tangan.
"Tapi kadang mereka lupa melaksanakan protokol kesehatan ketat. Terutama penjual makanan dituntut harus menjaga higienitas sajian makanan," terang Eko.
20 Orang Reaktif
Pelaksanaan rapid test kepada PKL di Alun-alun Kota Batu dikoordinir oleh Puskesmas Sisir.
Ketua Satgas Covid-19 Puskesmas Sisir, dr Antonia Junia mengatakan pelaksanaan rapid test berjalan sekitar 5 jam. Dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 14.00.
Ada 10 nakes yang dilibatkan. Para tenaga kesehatan itu beras dari: Puskesmas Sisir, Puskesmas Bumiaji, Puskesmas Junrejo, Puskesmas Batu dan Dinkes Kota Batu.
Selain itu ada satu ahli teknologi laboratorium medis ( ATLM) untuk membaca hasil rapid test.
"Hal ini untuk menjamin agar wisata Kota Batu tetap aman dan nyaman," kata Antonia.
Rapid test yang ditargetkan untuk 400 pedagang, hanya diikuti 225 orang pedagang.
Hasilnya 20 orang dinyatakan reaktif positif rapid test.
Mereka yang dinyatakan reaktif positif diharuskan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Jika mengalami keluhan selama isolasi mandiri, bisa periksakan diri ke puskesmas terdekat," katanya.
"Kami juga mendata identitas para PKL untuk memudahkan tracing jika diperlukan," papar dia. (Benni Indo)