Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Ini Sosok Diego Mamahit, Kopilot Sriwijaya Air SJY182 yang Diduga Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu

Begini sosok Diego Mamahit, Kopilot Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang dikabarkan hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021.

ISTIMEWA
Kopilot Sriwijaya Air SJ 182, Diego Mahamit yang terjatuh di Pulau Laki. 

TRIBUNMADURA.COM - Diego Mamahit, Kopilot Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang dikabarkan hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 16.30 WIB, dikenal sebagai sosok yang loyal dan ramah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kru yang bertugas di pesawat berjumlah enam orang, yang terdiri dari kapten pilot, kopilot (flight officer) dan empat orang pramugari serta pramugara (flight attendant).

Baca juga: Co Pilot Fadly Satrianto Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air, Rumah Korban Dipadati Sanak Keluarga

Baca juga: Unair Berduka, dari 62 Penumpang 1 Alumninya Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Baca juga: Mulai Senin Ada Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Layanan Kantor Imigrasi Malang Ditutup Sementara

Baca juga: Satu Kru Sriwijaya Air SJ 182 yang Hilang Kontak Berasal dari Surabaya, Sang Ibunda Memohon Doa

Almarhum Copilot Sriwijaya Air SJY182 Diego Mamahit.1
Almarhum Copilot Sriwijaya Air SJY182 Diego Mamahit.

Bertindak selaku kapten pilot pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh tersebut adalah Afwan dengan Kopilot Diego Mamahit.

Berdasarkan situs pemantau penerbangan Flightradar24, pesawat take off pada pukul 14.30 LT.

Penerbangan SJ182 seharusnya tiba pada pukul 15.15 WIB di Bandara Soepadio, Pontianak.

Meski demikian, data Flightradar24 menunjukkan B737-500 Sriwijaya Air SJ182 berhenti di sekitar 11 mil laut bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu.

Baca juga: Para Penyintas Covid-19 di Desa Sukorejo Kabupaten Gresik akan Didata untuk Donor Plasma Konvalesen

Baca juga: Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Istri dari Anggota TNI AU Dikenal Rajin Salat dan Baik Hati

Baca juga: Titik Terang Lokasi Hilangnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Tanda-Tanda di Laut Jadi Petunjuk

Baca juga: Tangis Pilu Nani Zarkasih, Anak dan 2 Cucu Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182: Semoga Ada Keajaiban

Pose almarhum Copilot Sriwijaya Air Sj182 Diego Mamahit bersama keluarga.
Pose almarhum Copilot Sriwijaya Air Sj182 Diego Mamahit bersama keluarga. (IST)

Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan, ada pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Junaedi menjelaskan, dia menerima informasi itu sekitar pukul 14.30 WIB. Juanedi mengatakan pesawat tersebut jatuh dan meledak.

"Iya katanya ada (pesawat jatuh) tadi jam 14.30 WIB. Mungkin saat ini sedang ada pencarian infonya ada (pesawat) yang jatuh, meledak di Pulau Laki," ujar Junaedi.

Atas insiden ini, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) turun tangan mencari pesawat Sriwijaya Air di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta.

Lantas seperti apa sosok Diego Mamahit?

Dirangkum dari LinkedInnya, Diego Mamahit merupakan seorang pilot lulusan Nam Flying School pada 2011 lalu.

Ia telah bekerja sekitar 7 tahun menjadi pilot di Sriwijaya Air.

Di akun Instagram-nya, @diegomamahit, Diego Mamahit mendeskripsikan di bio, dirinya merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya.

Baca juga: Tanpa Basa-Basi! Ini Cara Cek Nama Kamu Sebagai Penerima Bansos Rp 300 Ribu, Hanya Butuh KTP dan KIS

Baca juga: Jadwal Acara TV RCTI dan SCTV Minggu 10 Januari 2021, Ikatan Cinta Pindah Jadwal Tayang, Cek di Sini

Baca juga: Catat, Berikut Nomor HOTLINE yang Bisa Dihubungi Keluarga dan Kerabat Penumpang Sriwijaya Air SJ 182

Baca juga: Ricko, Pegawai PLN Turut Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Pesawat Boeing 737 series Sriwijaya Air
Pesawat Boeing 737 series Sriwijaya Air (Via Kompas.com)

Diego memiliki motto hidup:  You are what you believe. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved