Virus Corona di Surabaya
Tekan Penularan di Klaster Keluarga, Asrama Haji Surabaya Jadi Tempat Isolasi Pasien OTG Covid-19
Arama Haji Surabaya dan RS Lapangan Indrapura mulai menampung pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk menekan penularan dari klaster keluarga
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
Penulis: Yusron Naufal Putra l Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Arama Haji Surabaya dan RS Lapangan Indrapura di Kota Surabaya mulai menampung pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kebijakan tersebut dilakukan pemerintah untuk menekan angka penularan virus corona dari klaster keluarga.
Pemkot Surabaya berharap bagi mereka yang dinyatakan positif tanpa gejala agar dapat isolasi di tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah.
"Sementara kami minta isolasi mandiri di tempat yang telah disediakan pemerintah," kata Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jatim Tembus 1.056 dalam Sehari, Trenggalek Penyumbang Terbanyak Kasus Positif
Baca juga: Selama 9 Hari Kasus Positif di Bangkalan Bertambah 190 Orang, 3 Kecamatan Kembali Masuk Zona Merah
Baca juga: Rizky Febian Khawatir Dampak Konflik Warisan pada Kehidupan Adik-adiknya, Anak Sule: Sok Mau Berapa?
Baca juga: Arti Mimpi Dililit Ular di Tangan Menurut Primbon Jawa, Hati-hati Bisa Jadi Pertanda Buruk Keuangan
Klaster keluarga memang masih dominan dari hasil evaluasi terakhir yang dilakukan Pemkot.
Untuk itu, isolasi di tempat yang sudah disediakan dapat menjadi di antara solusi menekan klaster.
Ada tempat isolasi yang sudah tersedia, seperti Asrama Haji dan RS Lapangan di Indrapura Surabaya.
Asrama Haji yang dikelola Pemkot itu pertanggal 22 Januari 2021 pukul 14.00 WIB, total yang isolasi mandiri disana sebanyak 10.966 orang.
Dan yang sudah pulang sebanyak 10.662 orang atau 97,2 persen, sementara yang masih dirawat sebanyak 304 orang atau 3,8 persen.
Dari telaah yang dilakukan, klaster keluarga ini juga bisa saja disebabkan oleh terbawanya virus dari tempat nongkrong.
Sehingga, Pemkot berharap kebiasaan nongkrong di luar rumah harus dihindari. Sebab, bisa saja ada virus yang tanpa sadar terbawa. Apalagi, jika ada anggota keluarga yang termasuk rentan.
"Saya mohon, terutama anak muda, kalau tidak urgent, tidak usah pergi keluar rumah. Kasihan keluarganya nanti yang ada di rumah, bisa tertular," ungkap Irvan yang Kepala BPB Linmas Surabaya itu.
Baca juga: Download Lagu MP3 Dusk Till Dawn Zayn Malik feat Sia Lengkap Terjemahan Indonesia, Viral di TikTok
Baca juga: Intensitas Hujan Tinggi Selama 3 Jam, Tiga Perumahan di Wilayah Perkotaan Sampang Terendam Banjir
Baca juga: Ada Empat Partai Pengusung yang Mengusulkan Nama Pengganti Wakil Bupati Pamekasan, Berikut Alurnya
Baca juga: Curi Sepeda Motor Petani asal Tulungagung, Sepasang Kekasih Digelandang Polisi, Begini Kronologinya
Baca juga: Kolaborasi Kodim Pamekasan dan Mahasiswa KKN Unair, Bagikan 620 Masker & Edukasi Prokes ke Pedagang
TribunMadura.com
Surabaya
penularan Covid-19
klaster keluarga
Yusron Naufal Putra
Asrama Haji Sukolilo Surabaya
Pemkot Surabaya
Elma Gloria Stevani
Berita Surabaya
isolasi
Pemakaman dengan Prokes Covid-19 Menurun Tajam, Mayoritas Kelurahan di Surabaya Berstatus Level 1 |
![]() |
---|
Kota Surabaya Terlepas dari Status Zona Merah, Selama Lima Hari RS Darurat Lapangan Tembak Kosong |
![]() |
---|
RS Darurat GOR Indoor GBT Ditarget Segera Beroperasi, Pemkot Surabaya Butuh Banyak Tenaga Kesehatan |
![]() |
---|
Sebanyak 100 Oksigen Konsentrator di RS Lapangan Tembak Surabaya Disiapkan Pemkot |
![]() |
---|
PPKM Darurat di Kota Surabaya Sukses Tekan Kasus Covid-19, Eri Cahyadi: Saatnya Patuhi PPKM Level 4 |
![]() |
---|