Inilah Golongan Warga Sipil yang Berhak Dapat Vaksin Covid-19 dan Belum Bisa Divaksinasi Corona

IDI telah berdiskusi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI telah menentukan golongan masyarakat yang bisa menerima vaksin Covid-19.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ACHMAD ZAIMUL HAQ
Tenaga medis melakukan pengambilan vaksin Covid-19 Sinovac, Kamis (14/1/2021). 

"Karena kita tahu bahwa di atas 50 tahun itu pun sudah banyak komorbid atau penyakit bawaan sehingga perlu dibuat rambu-rambunya," sambung dia.

Rekomendasi ini bersifat sementara berdasarkan data pengujian vaksin Covid-19 bikinan Sinovac yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat.

"Rekomendasi disusun berdasarkan data rekomendasi fase 1 dan 2 vaksin Sinovac, data uji fase 3 di Bandung yang berupa proposal dan catatan pelaku lapangan yang terlibat dalam uji klinis,"ujarnya.

Rekomendasi ini sementara karena hanya untuk vaksin corona bikinan corona Sinovac yang diujikan klinis di Bandung.

Menurut IDI, pada dasarnya, semua masyarakat Indonesia berhak menerima vaksin Covid-19 yang diberikan gratis pemerintah. 

Hanya , IDI memberikan catatan atau kriteria atas masyakarakat yang belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19 Sinovac.

Pertama, vaksin corona ini makan dilarang pada mereka yang memiliki penyakit penyerta lebih dari satu.  

Data ini akan diberikan kepada dokter yang akan memberikan vaksin corona saat melakukan skrining mereka yang layak menerima vaksin

Kedua, vaksin corona juga belum akan diberikan kepada mereka yang menderita autoimun.

Kata Iris,  bila diberikan dikhawatirkan vaksin ini justru akan berbahaya jika diberikan kepada mereka yang memiliki autoimun.

Autoimun adalah penyakit atau kondisi di mana antibodi yang tadinya berfungsi melindungi justru menyerang tubuh.

"Kesepakatan dari alergi imunologi dengan rheumatology sepakat kalau baksin tidak memberikan dari endokrin juga demikian untuk penyakit Autoimun Tiroid Hashimoto maupun Grave Disease Hypertiroid itu tidak kita berikan vaksin corona," jelas dia.

"Jadi semua yang berbau autoimun itu saat ini tidak diberikan," ujarnya.

Terakhir adalah mereka yang menderita penyakit kronis seperti kanker.

Kegiatan kemoterapi yang umumnya dijalani para penderita kanker, menjadi alasan besar vaksin belum bisa diberikan.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved