Polisi Tak Lagi Menilang, Warga Sebut Tilang Elektronik Lebih Menakutkan: Jadi Segan, ini Alasannya
Warga justru merasa takut dengan tilang elektronik ini, bahkan segan jika akan melanggar. Tilang ini melalui electronic traffic law enforcement (ETLE)
Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM - Polantas tak lagi menilang menjadi perbincangan hangat usai Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo resmi dilantik.
Polantas tak lagi menilang dan akan diterapkan mekanisme hukum berbasis elektronik.
Ternyata, warga justru merasa takut dengan tilang elektronik ini, bahkan segan jika akan melanggar.
Penegakan hukum lalu lintas ini melalui electronic traffic law enforcement (ETLE).
Baca juga: BUKTI Kejamnya Pandemi, Dokter Bunuh Pasien Covid-19 Demi Jatah Ranjang Isolasi, Cara Busuk Terkuak
Baca juga: ATURAN Polantas Tak Lagi Menilang Jika Diberlakukan, Nasib Pelanggar hingga Buang Ruang Titip Sidang
Baca juga: ATURAN Polantas Tak Lagi Menilang Jika Diberlakukan, Nasib Pelanggar hingga Buang Ruang Titip Sidang
Seorang warga Jakarta bernama Dodi, mengatakan, penerapan sanksi tilang berbasis elektronik akan berpengaruh kepada pengendara kendaraan bermotor.
Adanya kawasan tilang elektronik akan membuat masyarakat seperti dirinya akan lebih taat hukum.
“Gue sebagai pengendara pas masuk kawasan tilang elektronik merasa diawasi di mana-mana. Kalau melanggar jadi segan,” ujar Dodi saat dihubungi, Rabu (27/1/2021) siang.
Menurut dia, kawasan tilang elektronik akan jauh lebih efektif dibandingkan penegakan hukum oleh Polisi Lalu Lintas.
Polisi lalu lintas pun nantinya akan lebih fokus mengatur lalu lintas.
“Kadang-kadang yang enggak berbentuk (CCTV) itu lebih menakutkan dibanding yang berbentuk (polisi),” ujar Dodi.
Warga Jakarta lainnya, Indra juga mendukung adanya penegakan hukum berupa tilang secara elektronik.
Polisi lalu lintas nanti tak sibuk menindak pengendara kendaraan bermotor.
“Saya dukung tilang elektronik. Polisi lalu lintas nanti bisa fokus urus lalu lintas. Yang kita tahu kan lalu lintas ya begitu, kadang ada kadang engga polisi yang ngatur,” ujar Indra saat dihubungi, Rabu (27/1/2021) siang.
Ia menyebutkan, polisi lalu lintas biasanya cenderung mengatur lalu lintas di daerah pinggiran.