Berita Sidoarjo
Bisnis Krupuk Tahu Berbahan Boraks di Sidoarjo Dibongkar Polisi, Pasutri Pemilik Pabrik Ditangkap
Produsen krupuk tahu di Kabupaten Sidoarjo menggunakan bahan baku bleng atau bahan kimia seperti boraks.
Penulis: M Taufik | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Polisi menggerebek sebuah pabrik krupuk tahu di Desa Pagergumuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.
Produsen krupuk itu menggunakan bahan baku bleng atau bahan kimia seperti boraks dalam memproduksi krupuk tahu.
Dari penggerebekan tersebut, polisi menangkap pasangan suami istri pemilik pabrik krupuk tahu tersebut, berinisial SN dan ST.
Di sana, polisi juga menyita krupuk tahu Cap Gajah yang mengandung bahan bleng siap edar sejumlah 3,9 ton dalam 787 plastik kemasan 5 kilogram.
Baca juga: Musala Jadi Saksi Bisu Aksi Nekat Pria Kediri, Warga Kaget Temukan Mayat Tergantung di Lantai 2
Baca juga: PWNU Jatim Tegaskan Tolak Kebijakan Legalisasi Investasi Miras di Indonesia, Sampaikan 4 Poin Sikap
Baca juga: Camat Duduksampeyan Gresik Diberhentikan, Resmi Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Kecamatan
"Selain itu, petugas juga menyita barang bukti sekitar 1,4 ton bahan bleng atau yang berjumlah 58 sak," kata Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Wahyudin Latif, Senin (1/3/2021).
Kompol Wahyudin Latif mengatakan, pengungkapan perkara ini bermula dari laporan masyarakat terkait adanya peredaran kerupuk berbahan boraks. Dari sana petugas kemudian melakukan penelusuran.
"Setelah dipastikan, kemudian dilakukan penangkapan ini. Pemilik dan barang buktinya langsung kita bawa ke Polresta Sidoarjo untuk menjalani pemeriksaan," lanjut Wahyudin Latif.
Dalam pemeriksaan, diketahui krupuk tahu berbahan bleng ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Aktivitas itu melanggar Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 33 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan.
"Di dalam Permenkes ini, dijelaskan bahwa untuk bahan tambahan pangan berupa bleng sejenis borak sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh," ungkap dia.
Baca juga: Pembangunan Jalan Tol Malang Selatan Rencananya Melewati 4 Kecamatan Mulai Pakisaji hingga Kepanjen
Baca juga: Anak yang Bunuh Ayah Kandung Meninggal, Mengeluh Sakit Kepala usai Salat Subuh, Begini Kronologinya
"Bahan ini juga biasa digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan las," jelasnya.
"Sementara bila digunakan pada makanan, untuk jangka panjang dapat mengakibatkan kanker dan gangguan pada rongga tubuh lainnya," urainya.
Kepada petugas, dua tersangka mengaku, sudah memproduksi krupuk tahu ini sejak 2015.
Mereka memasarkan krupuk tahu berbahaya itu hingga ke Jakarta, Bali, dan beberapa wilayah di Jawa Timur.
"Selanjutnya bersama Dinas Kesehatan akan terus kami kembangkan terkait kasus ini, termasuk apabila masih didapati ada yang beredar di pasaran," imbuhnya.