Berita Malang
Daging Kerbau Lebih Sehat Dibandingkan Daging Sapi, Begini Kata Profesor Universitas Brawijaya
Guru besar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya mengatakan daging kerbau lebih sehat dibandingkan daging sapi..
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Prof Dr Ir Nurul Isnaini MP mengatakan, daging kerbau lebih sehat dibandingkan daging sapi.
Hal itu dikatakan Nurul Isnaini dalam pidato ilmiah di pengukuhannya tentang " Strategi Teknologi Reproduksi untuk Menghasilkan Kelahiran Kembar pada Kerbau" secara daring pada Jumat (19/3/2021).
Dalam kesempatan itu, ia menyebut, populasi kerbau lebih sedikit dibanding sapi.
Baca juga: Kebiasaan Minum Kopi Setiap Hari Berdampak Baik atau Buruk bagi Kesehatan Tubuh? Simak Penjelasannya
Karenanya, ia menggagas tentang kelahiran kembar pada kerbau.
Dari sisi konsumsi, daging kerbau juga hanya populer di daerah-daerah tertentu.
"Padahal daging kerbau lebih sehat dari daging sapi. Terutama pada kadar kolesterol dan lemaknya," kata Nurul pada suryamalang.com ( grup TribunMadura.com ).
Hal itu terjadi karena kurang banyak diketahui oleh masyarakat akibat sosialisasi yang masih minim dari pemerintah.
Selain itu, tempat pemotongan untuk kerbau juga kurang banyak, sehingga kehadiran daging kerbau di pasar juga kurang.
"Karena itu, konsumsi daging kerbau rendah," jawabnya.
Pada daerah tertentu di Jawa Tengah, konsumsi daging kerbau banyak.
Juga di Aceh. Biasanya menjelang puasa, Idul Fitri, di Aceh selalu menyembelih daging kerbau.
Baca juga: Info Prakiraan Cuaca Jawa Timur Hari ini, Waspada Potensi Hujan pada Malam Hari di Wilayah Berikut
Tingkat pemotongan kerbau yang tinggi tidak diimbangi dengan populasinya.
Kerbau adalah hewan yang performa reproduksinya kurang maksimal.
Untuk meningkatkan populasi dan produktivitas kerbau adalah dengan menghasilkan kelahiran kembar.
Pada kondisi normal, kerbau hanya bisa menghasilkan satu ekor anak pada setiap periode kebuntingan.