Pembunuhan Ayah di Malang
Kejanggalan yang Terjadi di Balik Pembunuhan Ayah di Malang, Terdengar Suara Misterius Minta Tolong
Kasus dugaan anak bunuh ayah kandung di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang masih diselidiki polisi.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Erwin Wicaksono | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Kasus dugaan anak bunuh ayah kandung di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang masih diselidiki polisi .
Namun, kuat dugaan aksi pembunuhan itu terjadi lantaran pelaku alami depresi.
Hal itu diungkap Kepala Desa Bumirejo, Sugeng Wicaksono. Diduga kuat, Adi Pratama (25) anak sulung korban, Tamin (49), merupakan pelaku pembunuhan tersebut.
Pantauan TribunMadura.com, ada suara misterius sebelum Tamin warga Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang ditemukan tewas bersimbah darah.
Kades Bumirejo, Sugeng Wicaksono menerangkan, ada suara minta tolong yang terdengar dari rumah Adi (25), tempat Tamin (46) ditemukan teqas secara tragis.
"Sekitar jam 1 (Selasa, 23 Maret 2021) dinihari ada suara teriakan. Saksi yang mendengar itu bernama Trianto (tetangga Adi). Saksi kemudian menelepon Tamin. Ternyata telepon tertinggal di rumah istri korban (Tamin). Diangkat sama istrinya kemudian dijawab jika pak Tamin berada di rumah wetan atau rumah anak tersebut (Adi)," ujar Sugeng ketika dikonfirmasi.
Baca juga: Gelagat Aneh Anak Korban Tewas Bersimbah Darah di Malang, Adi Pratama Sempat Kedapatan Bawa Sajam
Baca juga: Pembunuhan Sadis Kakek yang Sedang Tidur, Tersangka di Trenggalek Bacok Paman & Bibinya Pakai Sabit
Baca juga: Polres Pamekasan Gelar Pelatihan Etika Komunikasi Pelayanan Publik, Strategi Raih Predikat WBK-WBBM
Baca juga: Unggah Foto Bersama Krisdayanti, Aurel Hermansyah Beri Pesan ke Netizen: Jangan Memperkeruh Keadaan
Saksi mengira suara tersebut berasal dari mulut Adi. Pasalnya, Adi dikenal sering kumat dan meneriakkan suara-suara tidak jelas.
"Namun ternyata pada saat ditemukan keesokan harinya ternyata pak Tamin sudah tewas. Berarti yang meminta tolong tadi malam itu pak Tamin bukan si Adi. Ada suara-suara ribut tersebut dikira Adi. Karena Adi sering kambuh," beber Sugeng.
Sugeng bercerita jika Tamin memang sering menghampiri rumah Adi untuk menjenguk dan memastikan kondisi Adi.
Sejak Adi diduga memilki gangguan jiwa, Tamin tidak serumah dengan Adi.
Tamin tinggal bersama istrinya di rumah yang tak jauh dari kediaman Adi itu.
"Pak Tamin biasanya tiap malam menyambangi Adi. Jam 12 sam 4 pagi.Nah tadi itu kok gak pulang-pulang. Akhirnya ada saksi lewat yang menemukan Pak Tamin bersimbah darah ditemukan di dalam rumah Adi," ucap Sugeng.
Bahkan, luka sayatan yang ditemukan di tubuh Tamin menurut Sugeng mengerikan.
"Luka sayatan ada di wajah, tangan juga. Di kaki juga ada luka seperti tebakar," tuturnya.