Breaking News

Dari Hobi Jadi Bisnis, Simak Kisah Kolektor Uang Kuno dan Langka, ada yang Laku Puluhan Juta Rupiah

Ada beberapa jenis uang kuno yang disimpan sebagai koleksi pribadi, salah satunya adalah uang dari seri Soekarno.

Editor: Aqwamit Torik
TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO
Lily Epiphany, kolektor uang kuno (numismatis) di Balikpapan, bermula dari hobi berbuah jadi bisnis 

Bicara mengenai uang, tak adil rasanya jika tidak membahas sejarah mengenai uang itu sendiri.

Jauh sebelum zaman barter, manusia diketahui hidup secara mandiri dengan memenuhi segala kebutuhannya sendiri. Jadi dapat dikatakan jika manusia era itu berperan sebagai produsen sekaligus konsumen.

Setelah manusia mengenal hidup berkelompok dengan kebutuhan yang jauh lebih kompleks, konsep barter pun muncul. Kegiatan barter ini dimulai sejak puluhan ribu tahun lalu hingga awal zaman manusia moderen.

Sekian lama konsep ini mampu bertahan. Hingga muncul permasalahan, ketika dua pihak yang ingin melakukan barter tidak setuju dengan nilai tukar suatu barang.

Biasanya hal ini terjadi jika salah satu pihak merasa tidak terlalu membutuhkan barang yang akan ditukar.

Untuk mengakali hal ini, muncullah ide uang komoditas.

Uang komoditas adalah konsep pembayaran dengan barang dasar yang dimiliki hampir setiap orang kala itu, seperti tembakau, teh, dan biji-bijian.

Konsep ini juga mengalami beberapa kali perubahan seperti pada era 9000 SM, di mana barang dasar yang digunakan adalah hewan ternak.

Beralih pada tahun 6000 SM, saat manusia sudah paham cara bertani, barang dasar yang digunakan pun berubah menjadi produk hasil pertanian.

Karena ukurannya yang besar dan memiliki batas waktu layak pakai, pada tahun 1200 SM manusia mulai beralih pada pemakaian cangkang kerang cowrie sebagai alat pembayaran.

Sistem pembayaran dengan konsep ini terbilang unik.

Saat itu populasi cowrie melimpah ruah di sekitar kepulauan Maladewa, sehingga saban hari anak-anak dan para wanita akan turun ke pantai untuk mengumpulkan kerang ini yang kemudian ditukarkan kepada para pedagang.

Pedagang inilah yang selanjutnya menyebarkan cowrie ke seluruh benua.

Hal yang lebih menarik, semakin jauh cowrie dibawa, maka harganya akan semakin tinggi.

Tak heran jika di ujung benua 1 cowrie bisa digunakan untuk membeli seekor sapi, sedangkan di sekitar kepulauan Maladewa hanya cukup untuk ditukarkan dengan sebongkah roti.

Memasuki abad ke-6 SM, konsep uang pertama akhirnya muncul. Sejak saat itu, setiap bangsa dan negara mulai mengembangkan mata uangnya sendiri hingga saat ini. (Bella Evanglista/Dwi Ardianto)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Hobi Numismatik Lily Epiphany Enggan Jual Uang Kuno Seri Soekarno, Langka & Untuk Koleksi Pribadi!

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved