Berita Jombang
Puluhan Tahun Hidup di Goa, Sudarmaji Punya Alasan Khusus Tinggal di Lereng Anjasmoro Jombang
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gegap gempita kehidupan kota, masih ada seseorang yang memilih berjalan di jalan yang berbeda.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Januar
Ringkasan Berita:
- Sudarmaji (60) telah hidup menyendiri selama sekitar 10 tahun di Gua Anggas Wesi, Dusun Sidolegi, Wonosalam, Jombang. Ia memilih hidup sederhana dan tenang di tengah hutan jati, jauh dari hiruk-pikuk kota.
- Ia memenuhi kebutuhan sehari-hari dari pemberian pengunjung yang datang untuk bertapa, sesekali turun ke desa membeli kebutuhan dengan uang yang didapat.
- Meski hidup terisolasi, ia tetap berinteraksi dengan para pengunjung dan sesekali menemui temannya di Trowulan
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo.
TRIBUNMADURA, JOMBANG - Di tengah derasnya arus modernisasi dan gegap gempita kehidupan kota, masih ada seseorang yang memilih berjalan di jalan yang berbeda.
Di kaki Gunung Anjasmoro, tepatnya di Dusun Sidolegi, Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, hidup seorang pria bernama Sudarmaji (60).
Ia telah menghabiskan puluhan tahun hidup seorang diri di dalam Gua Anggas Wesi, tempat sunyi yang tersembunyi di tengah hutan jati lebat.
Akses Menuju Lokasi
Perjalanan menuju gua bukan perkara mudah. Dari Alun-alun Jombang, butuh sekitar 48 menit perjalanan sejauh 33 kilometer untuk sampai di Desa Sumberjo.
Setelah itu, jalan setapak menanjak dan licin harus ditempuh dengan sepeda motor sekitar 35 menit, disusul trek curam sejauh 50 meter dengan berjalan kaki. Di kanan kiri jalan, pepohonan jati menjulang, menyisakan suara serangga dan gemerisik daun yang menjadi musik pengiring langkah.
Baca juga: Ngerinya Pertempuran di Alun-alun Contong Surabaya di Tahun 1945, Pejuang Tembak 42 Musuh
Menyatu dengan alam
Namun, segala lelah itu seolah sirna begitu sampai di lokasi. Dari luar, Gua Anggas Wesi tampak seperti rumah sederhana yang menyatu dengan alam.
Di mulut gua, terlihat baju-baju bergelantungan, ember penampung air hujan, dan sebuah kasur tipis yang menjadi tempat beristirahat Sudarmaji.
Di dalamnya, lampu minyak tergantung, jam dinding dan kalender menempel di batu, sementara aroma dupa samar memenuhi udara.
"Di sini saya tenang," ucap Sudarmaji singkat.
Sudarmaji sangat tertutup dengan kehidupan pribadinya, saat ditanya alasannya bertahan di gua itu pun ia enggan banyak bercerita tentang masa lalu, hanya menyebut dirinya berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.
Bagi Sudarmaji, kesunyian adalah teman, bukan hukuman. Ia hidup dengan cara sederhana mandi di sungai kecil di bawah gua, memasak menggunakan tungku kayu, dan sesekali menyalakan radio tua untuk mendengar kabar dunia luar.
Cara Bertahan Hidup
Untuk makan, ia sering mendapat pemberian dari pengunjung yang datang ke sekitar gua untuk bertapa, kadang sehari atau berhari-hari. Ia hidup dari ukuran tangan pengunjung yang hendak bertapa.
Anjasmoro
Jombang
hidup seorang diri di dalam Gua Anggas Wesi
TribunMadura.com
Berita Jombang Terkini
| Tangis Hakim Bacakan Kekejaman Pria Bunuh Bayi di Jombang: Aniaya dan Beri Racun Tikus ke Susu |
|
|---|
| Asyik Bersepeda, Bocah 5 Tahun Malah Bernasib Tragis, Mendadak Ditemukan di Sungai |
|
|---|
| Aktivis Jombang Soroti Kenaikan Ekstrem PBB, Bakal Bisa Kejadian Ricuh Seperti Pati? |
|
|---|
| Mbok Pat dan Mbah Jo 50 Tahun Hidup di Hutan Jombang, Terusir di Era Soeharto: Saya Ditakut-takuti |
|
|---|
| Bendera One Piece Berkibar di Jombang, Kades Izinkan Berkibar di Tiang yang Beda dari Merah Putih |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.