Berita Terpopuler

BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI Wisata Bakau Labuhan Manis hingga Pengumuman PPPK Non Guru Sumenep

Berita Madura terpopuler edisi Senin 16 Agustus 2021 hari ini memuat berita menarik dari wilayah Sumenep hingga Bangkalan.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM
Kolase Wisata Bakau Labuhan Manis Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang dan siswa mewarnai Merah-Putih 

"Para pelamar yang dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi wajib mengikuti tahapan selanjutnya yaitu SKD (Seleksi Kompetensi Dasar) dengan metode CAT (Computer Assisted Test)," tambahnya.

Untuk lokasi dan jadwal pelaksanaan SKD akan diumumkan kemudian melalui laman https://sscasn.bkn.go.id/ atau http://bkpsdm.sumenepkab.go.id/.

Sehingga lanjutnya, nanti para pelamar yang telah dinyatakan lulus wajib untuk selalu memantau pengumuman di laman tersebut. Sebab nanti kelalaian pelamar dalam mengetahui dan memahami setiap pengumuman menjadi tanggung jawab pelamar sendiri.

"Makanya harus update informasi terus. Kami akan selalu menyebarluaskan informasi terkait tahapan-tahapan selanjutnya," katanya.

3. Cara Menanamkan Jiwa Nasionalisme Siswa SD Bangkalan

Keterbatasan aktivitas di tengah kondisi PPKM akibat pandemi Covid-19 tidak serta merta memudarkan semangat para tenaga pendidik di Kabupaten Bangkalan turut berpartisipasi pada momen Kemerdekaan Ke-76 Republik Indonesia (RI).

Dalam situasi dan kondisi apapun, jiwa nasionalisme harus tetap ditanam hingga terpatri dalam diri setiap siswa.

‘...Biar saja ku tak setegar batu karang, tapi selalu ku coba melindungimu, biar saja ku tak seharum bunga mawar tapi selalu ku coba untuk mengharumkan mu....’

Penggalan lirik lagu berjudul Bendera karya grup band Cokelat itu menjadi pelecut semangat Jumaliah (26), guru kelas 3 UPTD SD Negeri 7 Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan untuk berpartisipasi mengisi momen Kemerdekaan RI.

Ia membuat video berdurasi 3:47 menit tentang kegiatan 13 siswanya mewarnai, mengibarkan, hingga memberikan pemahaman tentang arti penting Merah-Putih pada bendera RI.

“Saya berpikiran sederhana saja, ingin berpartisipasi meski tidak muluk-muluk untuk anak didik seusia mereka. Dengan keterbatasan waktu dan kondisi seperti saat ini, kami bisa melakukan meski hanya dengan mewarnai Merah-Putih,” ungkap Jumaliah kepada TribunMadura.com, Minggu (15/8/2021).  

Ia menjelaskan, anak seusia siswa kelas 3 belum mengerti sepenuhnya tentang Bendera Merah-Putih yang setiap hari mereka lihat di sekolah, di dalam kelas, maupun di dalam buku pelajaran.

Meskipun dengan kegiatan sederhana, lanjut perempuan asal Desa Jaddih, Kecamatan Socah itu, namun setidaknya tetap bermakna.

Seperti pada lagu Band Cokelat, bahwa Merah itu harus bersikap berani dan Putih itu suci.

“Saya ingin menanamkan sikap berani yang positif terhadap jiwa anak-anak dan memiliki hati yang suci sebagai pribadi. Dengan harapan, kelak mereka bisa menularkan ke ruang lingkup yang lebih luas,” jelasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved