Berita Surabaya
Pemkot Surabaya Bentuk Tim Pancanaka, Bertugas Patroli di Sungai, Cegah Anak Tenggelam
Tim yang bernama Pancanaka ini menyosialisasikan kepada warga, khususnya anak-anak untuk tidak bermain di sekitar sungai
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya melakukan upaya preventif menyusul adanya kasus anak tenggelam di sungai. Selain melibatkan pengawasan masyarakat, Pemkot juga menerjunkan tim khusus yang melakukan patroli sungai.
Tim yang bernama Pancanaka ini menyosialisasikan kepada warga, khususnya anak-anak untuk tidak bermain di sekitar sungai.
"Kami terjunkan tim yang secara rutin melakukan patroli di seputar perairan Kota Surabaya," kata Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto, Selasa (4/1/2021).
Acap kali, tim ini masih menemukan sejumlah anak yang bermain di sekitar sungai. "Tim ini sebenarnya sudah secara rutin terjun bahkan sebelum kejadian. Kami menyisir sungai yang ada di Surabaya," lanjut Eddy.
Sekalipun demikian, pihaknya menegaskan bahwa peran masyarakat dalam pengawasan lebih penting. "Perlu pengawasan orang-tua terhadap anak-anak agar tidak bermain di sekitar sungai," katanya.
Ia menjelaskan arus air sungai di Surabaya sangat berbahaya bagi anak-anak, sekalipun terlihat tenang. "Dibalik sungai yang tenang, memiliki arus bawah yang deras dan dapat mengakibatkan tenggelam," tegasnya.
Baca juga: Dua Bandit Gasak Motor di Wilayah Sambikerep Surabaya, Aksinya Terekam CCTV, Beraksi Pagi Petang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya pun telah merinci sejumlah penyebab warga tenggelam di sekitar sungai. Biasanya, ini berawal kelalaian yang berakibat fatal.
Selain bermain di sungai, juga saat berada di saluran drainase dalam kondisi deras. Kemudian, lengah saat beraktivitas di sekitar sungai seperti saat memancing atau bahkan berenang.
"Juga, karena tak dilengkapi alat pelindung diri. Seperti halnya pelampung atau rompi keselamatan," kata Sekretaris BPBD Kota Surabaya Ridwan Mubarun dikonfirmasi terpisah.
Korban akan panik atau kram secara tiba-tiba. "Bisa juga disebabkan korban tidak mengetahui cara menyelamatkan diri dalam kondisi hanyut atau tercebur," katanya.
Oleh karenanya, Ridwan mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengingatkan anak-anak untuk tidak bermain di sekitar sungai. Terutama, saat arus sungai deras atau cuaca buruk yang berpotensi hujan lebat.
"Larang anak-anak untuk beraktivitas di sekitar sungai seperti memancing, berenang, mencuci pakaian, atau mandi. Juga, bekali anak dengan kemampuan berenang serta sampaikan bahaya beraktivitas di sungai," katanya.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat yang menemukan korban tenggelam untuk tidak panik. Di antaranya, mencari alat yang bisa digapai korban serta melapor kepada petugas melalui call center 112.
"Jangan berinisiatif menolong korban tanpa dibekali keahlian khusus atau alat pelindung yang memadai. Ini justru bisa menimbulkan bertambahnya korban (tenggelam)," tegasnya.
Untuk diketahui, seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun berinisial FNR, ditemukan tenggelam, Minggu (2/1/2022) siang.
