Berita Surabaya

Pemkot Surabaya Langsung Benahi Hotel Asrama Haji, Setelah Viral di Twitter Dikeluhkan Pasien Isoman

Pemkot mengakui kurangnya pemantauan di fasilitas di HAH. Mengingat, Asrama Haji sempat kosong sejak Desember hingga pertengahan Januari

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Samsul Arifin
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Pemkot Surabaya menerjunkan tim untuk memperbaiki Hotel Asrama Haji sebagai tempat karantina terpusat. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Seorang pasien yang menjalani isoman di Hotel Asrama Haji (HAH) mengeluhkan fasilitas di tempat karantina tersebut.

Pemkot Surabaya bergerak cepat memperbaiki fasilitas tersebut.

Sang pemilik akun Twitter, @swimmin_dory yang menyampaikan hal ini. Ia menjelaskan dipaksa menjalani karantina di HAH. Padahal, mengutip aturan pemerintah pusat, pasien dengan tanpa gejala dapat isolasi mandiri.

Tak berhenti di situ, ia menyebut fasilitas karantina tersebut kurang baik. Mulai dari dinding yang mengelupas, air kamar mandi tak mengalir, atap ruangan bocor, hingga lift yang ia sebut tak berfungsi.

"Twitter please do your magic, sedih bgt dipaksa karantina di fasilitas yg ga jelas, ga higienis dan alur tidak clear,” tulis akun tersebut pada Senin (31/1/2022) mengawali penjelasannya.

Rangkaian Twit ini pun telah mendapat antusias banyak netizen. Diretweet dan disukai hingga ribuan kali oleh para netizen.

Menanggapi hal ini, Pemkot Surabaya pun kini telah turun tangan melakukan perbaikan. Pemkot mengakui ada sejumlah perbaikan yang tengah dilakukan.

Baca juga: Jembatan Suroboyo Segera Dibuka usai Lama Ditutup, Pemkot Surabaya Lakukan Uji Coba Pembukaan

"Beberapa bagian di bangunan itu memang sedang kami perbaiki hingga saat ini. Insyallah beberapa hari ke depan Gedung Zam-zam sudah selesai direnovasi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ridwan Mubarun, Selasa (1/2/2022).

Pemkot mengakui kurangnya pemantauan di fasilitas di HAH. Mengingat, Asrama Haji sempat kosong sejak Desember hingga pertengahan Januari.

"Nah, saat (kasus Covid-19) landai, sepertinya kurang diperhatikan bangunannya. Sehingga beberapa ada yang rusak," katanya.

Namun, pada prinsipnya sejak awal Januari 2022 lalu, Pemkot Surabaya telah melakukan perbaikan. Apalagi, tempat tersebut dipakai lagi sebagai tempat karantina seiring dengan naiknya kasus Covid-19 di Kota Surabaya.

Perbaikan itu terus dilakukan hingga saat ini, meskipun pasien Covid-19 terus berdatangan ke tempat isolasi tersebut. "Renovasi itu lebih banyak dilakukan di luar kamar, karena yang banyak rusak memang di luar kamar. Sedangkan untuk kamar yang ditempati, para pasien itu tentu sangat layak huni,” tegasnya.

Pada tahun 2021 lalu, tepatnya saat puncak gelombang 2 Covid-19 sedang menggila di Surabaya, dua gedung karantina itu, yakni Gedung Zam-zam dan Shofa menjadi andalan lokasi karantina.

Bahkan, ia menyebut banyak pasien yang berebut. Mengingat, kamarnya bagus seperti hotel dan fasilitasnya lengkap.

"Namun, setelah puncak gelombang 2 itu, Covid-19 di Surabaya landai hingga Surabaya masuk level 1, dan HAH saat itu sudah tidak berpenghuni," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved