Pemkot Surabaya Larang Anggota Satpol PP Masuk ke Tempat Hiburan, Ada Sanksi Tegas bagi Pelanggar

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya melarang petugas Satpol PP di Surabaya masuk ke seluruh tempat hiburan, kecuali saat bertugas.

Larangan itu dikeluarkan Pemkot Surabaya sebagai buntut dari insiden kasus dugaan rudapaksa yang dilakukan oknum Satpol PP kepada pemandu lagu.

"Seluruh anggota satpol PP kota surabaya tidak boleh ada di kegiatan RHU (Rekreasi Hiburan Umum). Kecuali sedang berdinas atau bertugas untuk pengawasan," kata Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto, Kamis (31/3/2022).

"Kami sudah instruksikan kepada seluruh anggota. Baik kepada anggota kami dan juga kepada kasi ketertiban di 31 kecamatan se-Surabaya," lanjut Eddy.

Petugas Satpol PP Surabaya dilarang mencari hiburan di diskotek, sub jenis usaha kelab malam, dan sub jenis usaha pub/rumah musik, sub jenis usaha karaoke dewasa, sub jenis usaha karaoke keluarga, sub jenis usaha panti pijat hingga bidang usaha SPA.

"Anggota tidak boleh masuk mencari hiburan di RHU," katanya.

Apabila instruksi ini tidak diindahkan petugas Satpol PP Surabaya, ucap dia, ada sanksi yang disiapkan.

"Sanksi yang kita berikan, kalau PNS kami proses sesuai prosedur disiplin pegawai," tuturnya.

"Kalau tenaga kontrak langsung kita kasih sanksi tegas dan bisa-bisa diputus kontraknya," tegasnya.

Kasus rudapaksa pemandu lagu yang dilakukan oknum anggota seksi ketenteraman Kamtibmas Kecamatan Semampir menjadi perhatian pihaknya.

Apalagi, yang bersangkutan melakukan hal tersebut di dalam RHU.

Eddy menjelaskan, oknum KTI tersebut masuk ke dalam RHU bukan untuk bertugas.

"Menurut informasi, mereka kan wilayah (kerjanya) di Kecamatan Semampir," ucapnya.

"Sedangkan kejadiannya (pemerkosaan) di Kecamatan Rungkut. Kan itu bukan wilayah tugasnya?," kata Eddy.