Berita Pamekasan

Dokter RSUD SMART Apresiasi Program Beasiswa Kedokteran Gagasan Bupati Pamekasan

Dr. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan, Madura, mengapresiasi program beasiswa kedokteran

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunMadura.com
Siswa dan orang tua siswa calon penerima beasiswa kedokteran saat foto bersama dengan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam di Mandhapa Aghung Ronggosukowati. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 


TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan, Madura, mengapresiasi program beasiswa kedokteran hasil kerja sama antara pemkab dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.


Dokter RSUD Smart Pamekasan, Syaiful Hidayat menyampaikan, program beasiswa kedokteran ini merupakan terobosan Bupati Baddrut Tamam untuk memfasilitasi anak muda asal Pamekasan yang memiliki cita-cita untuk menjadi dokter. 


Sehingga, semua lapisan masyarakat bisa memiliki peluang sama menjadi seorang dokter.


"Saya kira ini program bagus, dan saya kira ini tidak ada di tempat lain melakukan trobosan dalam program beasiswa kedokteran ini," kata Syaiful Hidayat kepada TribunMadura.com, Sabtu (16/7/2022).


Menurutnya, sebagian besar dokter di RSUD Pamekasan merupakan orang luar Pamekasan bahkan dari luar Madura. 


Namun, adanya program itu dapat mengatasi kekosongan dokter di instansinya yang biasanya terjadi setiap akhir pekan.


"Saya lihat bupati sangat jeli melihat situasi, di RSUD Pamekasan lebih separuh dokter itu dari luar, Surabaya dan Malang. Sehingga hari Sabtu dan Minggu itu terkadang dokter kosong, saya kira ini program yang ekselen, ke depan akan banyak putra-putra daerah yang akan standby di sini selalu siaga di RSUD, tidak mengandalkan dokter luar," nilainya.


Pendapat dokter yang aktif menangani kasus pandemi Covid-19 itu, selama ini biaya jurusan kedokteran harus menguras biaya besar.


Makanya tidak semua orang berani kuliah di jurusan tersebut, hanya orang-orang tertentu saja yang notabene ekonominya di atas rata-rata.


"Kendala selama ini kuliah di kedokteran itu biaya, karena biayanya sangat besar, sehingga ketika mau masuk kedokteran sudah takut duluan. Ini yang mencoba diatasi oleh bapak bupati karena tidak perlu memikirkan biaya lagi," jelasnya.

Baca juga: Bupati Pamekasan Minta Penerima Beasiswa Kedokteran UNAIR Agar Utamakan Kemanusiaan, Ikhlas Menolong


Dia juga berharap, pesan Bupati Baddrut Tamam saat pembekalan calon mahasiswa kedokteran jalur beasiswa beberapa waktu lalu dapat membekas di hati calon dokter muda tersebut, dimana program itu diharapkan seorang dokter lebih humanis dan bermanfaat untuk masyarakat tidak mampu.


"Dampaknya nanti, terkadang orang kalau sudah biaya besar yang dipikirkan bagaimana uang kembali kalau sudah lulus. Kalau dibiayai, nanti akan menjadi dokter yang lebih humanis, memikirkan orang-orang yang tidak mampu," pesannya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved