Cegah Anemia dan Stunting, Konsumsi Tablet ini Agar Tidak Kekurangan Darah, Sering Dialami Perempuan

TRIBUNMADURA.COM, MADURA – Meski sudah digencarkan lewat Program Kesehatan oleh kementerian Kesehatan (Kemenkes), tablet tambah darah (TTD) sering kali dilupakan oleh masyarakat.

TTD adalah suplemen gizi yang mengandung zat besi dan asam folat.

Tablet ini dikonsumsi guna membantu tubuh yang kekurangan darah atau anemia.

Seseorang yang terkena anemia cenderung merasa pusing dan sakit kepala, mudah lelah, serta wajah pucat.

Anemia sering muncul pada remaja putri dan wanita.

Baca juga: Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep Nia Kurnia Fauzi Ajak Semua Pihak Cegah Anemia Pada Remaja

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Melansir dari Kementerian Kesehatan, remaja putri memerlukan zat besi lebih sebab mengalami fluktuasi hormon.

Selain itu, mereka masih dalam masa pertumbuhan sehingga darah bekerja ekstra dalam mengedarkan gizi ke seluruh tubuh.

Menstruasi yang rutin setiap bulan juga menyebabkan wanita dan remaja putri sering kali kekurangan darah.

Bahkan, diet ketat yang sering kali dilakukan, entah itu oleh wanita dan remaja putri dapat menimbulkan gejala anemia.

Sebab itu, anemia dapat dicegah dengan meminum TTD secara rutin, yaitu satu tablet dalam satu minggu, sesuai rekomendasi Kemenkes.

TTD juga salah satu tindakan pencegahan untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.

Baca juga: Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep Nia Kurnia Fauzi Kampanyekan Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri

Akibat Kekurangan Zat Besi

Zat besi merupakan komponen pembentuk hemoglobin yang mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

Kekurangan zat besi akan menyebabkan tubuh terkena anemia.

Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, dan suplai oksigen pada sel otot dan otak akan berkurang.

Apabila hal itu terjadi, seseorang akan mudah terkena penyakit infeksi dan mengalami penurunan kebugaran dan ketangkasan berpikir.

Sementara pada ibu hamil, anemia meningkatkan risiko persalinan seperti kematian ibu dan bayi.

Menurut Tonasih dkk., kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur dan berat bayi lahir rendah.

Hal tersebut dikarenakan masing-masing calon ibu menaruh peran penting dalam mengangkat jaringan tubuh janin dan membentuknya menjadi organ.

Program Gratis bagi Remaja Putri

Untuk mendukung program ini, Kemenkes telah menawarkan TTD gratis bagi remaja putri.

TTD ini telah disalurkan melalui sekolah dan puskesmas.

Biasanya, pemberian TTD gratis ini akan disertai oleh buku panduan agar pemenuhan zat besi dan asam folat dapat terpenuhi secara maksimal.

TTD juga dapat diperoleh secara mandiri melalui pembelian di apotek terdekat.

Idealnya, komposisi TTD yang diperlukan adalah 60 mg elemental besi dan 400 mcg asam folat untuk remaja putri, ibu hamil, dan wanita dalam usia subur.

Cara Mengonsumsi TTD

Kemenkes juga telah memberikan cara untuk mengonsumsi TTD, antara lain:

1 Makan gizi seimbang sebelum mengonsumsi TTD

2 Meminum TTD bersamaan dengan air putih, bukan teh, kopi, atau pun susu.

3 Mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C agar penyerapan TTD lebih maksimal

Individu yang pertama kali mengonsumsi TTD akan terkena efek samping.

Akan tetapi, hal ini lumrah sebab merupakan tubuh sedang membiasakan diri dengan asupan baru.

Efek samping tersebut berupa mual, tinja berwarna kehitaman, dan perut perih.

Oleh sebab itu, konsumsi TTD tidak disarankan saat perut kosong.

Untuk hasil maksimal, penjagaan pola hidup yang sehat perlu dilakukan.

Berolahraga rutin, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, mengurangi konsumsi alkohol dan kafein dapat mengoptimalkan pemakianan TTD.

Baca juga: Tinggi Zat Besi, 5 Jenis Makanan Ini Bisa Bantu Mengatasi Anemia, Daging hingga Sayuran Hijau