Berita Pasuruan

Kiai di Jember Diduga Selingkuh dan Cabuli Santri, Sekjen PBNU Minta Orang Tua Selektif Pilih Ponpes

PBNU menyebut orang tua kini harus selektif dalam memilih pondok tempat anaknya nanti menjadi santri pasca kasus kiai diduga cabuli santrinya

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Galih Lintartika
Sekjen PBNU yang juga Wali Kota Pasuruan, M Saifullah Yusuf alias Gus Ipul 

Bahkan sehari bisa dua hingga tiga kali.

"Bahkan pengakuan dari semua santri katanya sering, sehari bisa tiga kali, pagi, siang dan malam di panggil terus,"tuturnya.

"Malah sama istrinya sendiri jarang, ngomong aja jarang, cek jarangnya," urainya.

Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polres Jember IPTU Dyah Vitasari membenarkan adanya aduan tersebut. Kini sedang meminta pelapor mendatangkan para saksi.

"Ini masih tak suruh bawa santri-santri yang mungkin pernah menjadi korban,"katanya.

Menanggapi adanya laporan tersebut, Pengasuh Ponpes di Jember, FM menyebut kegiatan di tengah malam tersebut, adalah evaluasi pembelajaran santri aja.

"Tidak ada penggerebekan, dan itu kegiatan yang biasa dilakukan santri dalam rangka evaluasi, disini kegiatan selesai jam 11 malam, jadi evaluasi dilakukan setengah dua belas malam,"tanggapnya saat ditemui di Ponpes nya.

FM membantah adanya pisah ranjang dengan istrinya tersebut.

Bahkan saat kejadian, dia mengaku masih bersama sang istri.

"Saya masih tidur dikamar, tidur sama istri saya sama anak saya. Jadi saya pilih diam dengan apa yang dilakukan istri saya, meskipun telah dianggap dzolim, main perempuan atau apa saya pilih diam. Demi menjaga keutuhan keluarga, itu saja,"pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved