Ramadan 2023

Kapan Jadwal Puasa Ramadan 2023 1444 Hijriyah? Dilengkapi dengan Cara Menentukan Awal Bulan Ramadan

Simak penjelasan mengenai kapan awal Ramadan 2023. Bulan Ramadan menjadi bulan yang istimewa dan ditunggu-tunggu bagi umat Islam.

Editor: Ficca Ayu
freepik.com
Ilustrasi kapan awal Ramadan 2023. Ketahui jadwal kapan mulai puasa Ramadan 2023 atau awal Ramadan 1444 Hijriyah yang diketahui akan segera hadir. 

TRIBUNMADURA.COM - Tak terasa puasa Ramadan 2023 sudah di depan mata.

Pada artikel ini terdapat jadwal puasa Ramadan 2023.

Ketahui jadwal kapan mulai puasa Ramadan 2023 atau awal Ramadan 1444 Hijriyah yang diketahui akan segera hadir.

Bulan Ramadan menjadi bulan yang istimewa dan ditunggu-tunggu bagi umat Islam.

Pada setiap bulan Ramadan, umat Islam diperintahkan menjalankan puasa selama sebulan penuh, kecuali yang berhalangan secara syariah.

Setelah sebulan menjalankan ibadah puasa, umat Islam akan merayakan Idul Fitri pada 1 dan 2 Syawal.

Karenanya, akan menjadi penting untuk mengetahui kapan awal Ramadan 2023 ini.

Baca juga: Imbas Ceramah Soal NU, Massa Aswaja Pamekasan Unjuk Rasa Tuntut Ustaz Yazir Hasan Dihukum Berat

Kapan Awal Ramadan 2023?

Kapan awal Ramadan 2023 belum ditetapkan secara resmi oleh Kementerian Agama RI lantaran penetapannya harus berdasarkan sidang isbat.

Biasanya sidang isbat ini dilakukan menjelang hari-hari terakhir di bulan Syakban untuk melihat hilal.

Meski begitu, kapan awal Ramadan 2023 bisa diperkirakan dengan melihat kalender Hijriah Indonesia tahun 2023 Masehi 1444-1445 Hijriah yang diterbitkan Kemenag.

Kalender tersebut dapat diakses melalui laman Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI.

Dari kalender tersebut, awal Ramadan 2023 jatuh pada 23 Maret 2023 dengan perhitungan 30 hari dalam sebulan.

Sementara untuk Hari Raya Idul Fitri 1 dan 2 Syawal akan jatuh pada 22-23 April 2023.

Baca juga: Inilah Bacaan Niat dan Doa Buka Puasa Sunnah Senin Kamis Dilengkapi Arab Latin Beserta Artinya

Cara Menentukan Kapan Awal Ramadan 2023

Diketahui Indonesia menggunakan dua cara menentukan awal Ramadhan 2023 yaitu metode hilal dan hisab.

Adapun dalam sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI akan menggabungkan keduanya sebagai rujukan awal Ramadhan secara nasional.

Sidang isbat adalah sidang yang diselenggarakan Kementerian Agama RI untuk menentukan jatuhnya awal bulan di kalender Hijriyah, termasuk Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Adapun penyelenggaraan sidang isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab, serta hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan rukyatul hilal.

Pada sebuah sidang isbat, Kementerian Agama RI akan melibatkan berbagai pihak untuk mendapatkan kesepakatan. Sehingga, hasil sidang isbat digunakan untuk menentukan kapan awal Ramadan 2023.

Baca juga: Kiai Cabul di Jember Kini Ditinggalkan Kuasa Hukum, Berkas Pengunduran Diri Sudah Diserahkan

Terkait apakah metode hilal dan hisab dalam menentukan awal Ramadhan, berikut adalah penjelasan lengkapnya.

1. Metode Rukyatul Hilal

Menurut Lapan, metode rukyat atau rukyatul hilal adalah aktivitas pengamatan hilal dengan melihat secara langsung atau menggunakan teleskop.

Semetara dilansir dari laman Bali.kemenag.go.id, hilal adalah nampaknya bulan sabit muda pertama setelah terjadinya konjungsi (ijtimak atau bulan baru) di arah Matahari terbenam yang dijadikan acuan jatuhnya awal bulan dalam kalender Hijriah termasuk Ramadhan.

Waktu pengamatan hilal yaitu pada hari ke-29 untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum.

Jika menggunakan metode rukyat, maka visual hilal yang teramati akan menjadi tanda bahwa esok hari akan jadi hari pertama bulan dalam kalender Hijriah.

Namun jika hilal tidak terlihat maka disepakati bahwa lusa adalah waktu jatuhnya awal bulan.

Hal itu juga berlaku untuk penentuan kapan awal Ramadhan 2023 dan bulan-bulan lain termasuk Syawal.

Hal ini disebut dengan istikmal yaitu melakukan pembulatan jumlah hari sampai tiga puluh hari sebelum dimulainya bulan yang baru.

2. Metode Hisab

Dilansir dari laman Suaramuhammadiyah.id, metode hisab adalah serangkaian proses perhitungan yang salah satunya bertujuan menentukan posisi geometris benda langit.

Kemudian mengetahui waktu di mana benda langit menempati posisi tersebut atau mengetahui apakah suatu siklus waktu sudah mulai atau belum.

Cara menentukan awal bulan, termasuk kapan awal Ramadan 2023 menurut Muhammadiyah ini berguna dalam menentukan awal bulan pada kalender Qamariah atau bulan dalam kalender Hiriyah.

Tarjih Muhammadiyah diketahui meyakini hisab hakiki dengan acuan ijtimak atau konjungsi (Bulan dan Matahari berada di satu garis edar) sebagai batas kulminasi awal dan akhir bulan Qomariyah.

Metode hisab Muhammadiyah diketahui menggunakan tiga kriteria yaitu telah terjadi ijtimak Bulan-Matahari, ijtimak terjadi sebelum terbenam Matahari, dan Bulan di atas ufuk atau belum terbenam pada saat Matahari terbenam.

Kemudian, hilal dianggap sudah wujud (terlihat) apabila Matahari terbenam lebih dahulu daripada terbenamnya hilal walaupun hanya berjarak kurang dari satu menit.

Sementara penetapan hasil hisab yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan dikeluarkan sebagai maklumat untuk kemudian digunakan oleh umat.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id

Baca berita terkait Ramadan lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved