Berita Madura

Legislator Banteng Sumenep Ini Desak Pemerintah Operasi Pasar Pasca Badai Mereda di Pulau Masalembu

Legislator PDI Banteng Sumenep ini meminta pemerintah, baik Sumenep maupun Provinsi Jatim segera melakukan operasi pasar

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
Ketua Komisi I DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath saat mantau situasi laut. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Ketua Komisi I DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath mendesak pemerintah segera bergerak cepat mengatasi kesulitan warga menanggulangi krisis pangan di Pulau Masalembu.

Legislator PDI Banteng Sumenep ini meminta pemerintah, baik Sumenep maupun Provinsi Jatim segera melakukan operasi pasar pasca badai mereda.

"Kami meminta pemerintah segera bergerak cepat melakukan operasi pasar pasca badai mereda," tegas Darul Hasyim Fath pada TribunMadura.com, Selasa (28/2/2023).

Saat ini lanjutnya, bahan pokok susah dialami masyarakat pulau terluar Sumenep ini. Meskipun ada, harganya melambung tinggi dan stoknya terbatas.

Satu orang diberi jatah beli beras dua kilogram saat beli ke toko. Beras dan LPG susah dibeli. Aktivitas laut terhenti karena cuaca ekstrim.

Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrim di Pulau Masalembu Sumenep, Bahan Pokok Langka dan Sulit Dibeli

Saat ini harga beras mencapai Rp 17 ribu per kilogram. Sebelumnya, hanya berkisar Rp 12,5 ribuan.

Politisi PDI Perjuangan itu menceritakan, warga Pulau Masalembu saat ini mulai konsumsi pangan seadanya. Ada yang memanfaatkan singkong, pisang dan ada pula yang konsumsi jagung dari hasil pertaniannya.

"Krisis pangan ini benar-benar butuh perhatian penuh dari pemerintah, ditambah dengan kondisi ekonomi masyarakat Masalembu yang mayoritas nelayan, tidak bisa melaut. Oleh sebab itu, pemerintah segera menanggulangi krisis pangan yang terjadi agar tidak semakin parah," tegasnya.

Pihaknya menyarankan Pemerintah Kabupaten Sumenep dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggunakan kapal perang milik TNI untuk dikerahkan menyuplai sembako ke Masalembu.

"Karena kapal perang itu tahan badai," katanya.

Badai yang melanda saat ini tidak seperti biasanya. Sebelumnya, badai berlangsung sepekan.

"Biasanya badai terjadi sepekan, tapi siklus badai sekarang di luar prediksi. Badai datang tanpa henti selama tiga pekan secara beruntun," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved